Sebagai bentuk kesiapan internal menghadapi era industri 4.0 dan ekonomi digital, Jamkrindo juga telah menghadirkan berbagai transformasi dalam bisnisnya melalui teknologi informasi yang tepat guna, sehingga berbagai kerja sama dengan para mitra UMKM dan perbankan atau lembaga keuangan dapat dilakukan secara online, baik host to host, menggunakan web service, maupun digital.
“Hal tersebut merupakan bentuk komitmen Jamkrindo menghadirkan layanan penjaminan yang inovatif, kompetitif dengan pelayanan profesional, efektif, dan efisien secara berkelanjutan,” ujar Hendro.
Adapun dari segi korporasi, Hendro mengungkapkan Jamkrindo menargetkan peningkatan volume penjaminan mencapai Rp 340 triliun di tahun 2023. Untuk mencapai tujuan itu, perusahaan menetapkan inisiatif strategis, antara lain, memperkuat portofolio produk dengan perbaikan terms & condition, pencadangan klaim yang kuat, serta kolaborasi holding dan BUMN berorientasi pada profitabilitas.
Selain itu, perusahaan juga memperkuat dan mengembangkan jejaring kemitraan untuk penetrasi dan perluasan pasar.
Perusahaan juga meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pelanggan berbasis teknologi dan informasi (TI), mengoptimalkan pemeringkatan dan pembinaan UMKMK untuk meningkatkan market share, dan meningkatkan efektivitas serta standarisasi proses kerja, memperkuat portofolio usaha dan investasi, serta meningkatkan kompetensi dan produktivitas SDM, budaya sadar risiko, kepatuhan dan penerapan prinsip GCG.