Suara.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG berhasil mencatat laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,36 triliun (Rp397 per saham) pada 2022, tumbuh 15,12% dibandingkan Rp2,05 triliun (Rp344 per saham) pada 2021.
Adapun pendapatan Perseroan tercatat sebesar Rp36,38 triliun pada 2022.
Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, SIG mampu mencatatkan kinerja positif pada 2022 di tengah kondisi pasar yang mengalami kontraksi dan peningkatan biaya energi.
Hal tersebut terlihat dari peningkatan laba bersih, yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, sebesar 15,5 persen menjadi Rp2,365 triliun, dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp2,047 triliun.
Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Resmi Akusisi 83,52 Persen Saham Solusi Bangun Indonesia (SMCB)
"Sejumlah inisiatif strategis diterapkan untuk mengamankan sektor penjualan dan pendapatan, mendorong efisiensi melalui operational excellence, melakukan optimalisasi struktur investasi pada anak perusahaan, hingga pengelolaan utang yang baik”, kata Vita Mahreyni dikutip Senin (13/3/2023).
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko SIG Andriano Hosny Panangian mengatakan, capaian operational excellence pada lini produksi tercapai melalui pemenuhan sumber energi dari batu bara dengan harga domestic market obligation (DMO), serta optimalisasi pengelolaan biaya operasional pada beban umum dan pemasaran, sehingga beban pokok terkendali di level 2,9% dan beban usaha turun hingga 5,9%.
Beban utang sepanjang tahun lalu juga berhasil ditekan hingga 21% melalui penurunan tingkat utang, reprofiling sebagian utang menjadi Sustainability Linked Financing yang memiliki tingkat margin bunga lebih rendah, dan juga telah dilakukannya langkah antisipasi atas kenaikan tingkat suku bunga dengan interest rate fixing sebagian utang.
Selain itu, kata dia, pada akhir tahun 2022, perusahaan juga telah melakukan optimalisasi struktur investasi pada anak perusahaan, terutama pada PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) untuk menciptakan tata kelola yang lebih efisien.
Secara bersamaan, pengelolaan piutang berjatuh tempo panjang dijalankan dengan lebih baik sehingga memberikan dampak cash recovery dan pemulihan kerugian kredit.
Baca Juga: Semen Indonesia Group (SMGR) Bidik Penurunan 515 Kg Emisi Karbon Hingga 2030
"Inisiatif-inisiatif tersebut membantu Perusahaan memperkuat fundamental untuk peningkatan profitabilitas ke depan,” kata Andriano.
Sejumlah inisiatif strategis tersebut berkontribusi besar pada pencapaian kinerja, yang ditandai dengan peningkatan margin laba menjadi 6,5% dibandingkan pada 2021 yang sebesar 5,6%.
Meski demikian, beban pokok pendapatan terhitung naik 2,9% menjadi Rp25,701 triliun akibat lonjakan biaya energi seiring dengan kenaikan harga batu bara dan harga BBM, yang berdampak pada kenaikan biaya distribusi.
Menghadapi situasi tersebut, SIG telah melakukan penyesuaian harga dengan menaikkan harga jual sepanjang 2022, guna menghindari predatory pricing agar iklim industri tetap kondusif. Inisiatif ini berhasil menjaga pendapatan Perusahaan di level Rp36,379 triliun.