Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menggelar rapat koordinasi untuk memastikan kesiapan Pelabuhan Penyeberangan Merak dalam menghadapi pergerakan masyarakat di masa mudik Lebaran tahun 2023, di Terminal Eksekutif Sosoro-Merak, Banten.
Bersama dengan PJ Gubernur Banten Al Muktabar, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang diwakili Direktur Komersial dan Pelayanan M Yusuf Hadi dan Direktur Teknik dan Fasilitas Kusnadi C Wijaya, Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Brigjen Ery Nursatari, dan Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Triono Junoasmono.
Rakor ini juga dihadiri perwakilan dari sejumlah instansi diantaranya yaitu: KSOP Kelas I Banten, KSOP Kelas I Panjang, PT Pelabuhan Indonesia, dan PT Pelayaran Nasional Indonesia.
Menhub mengatakan, koordinasi dan sinergi antarinstansi sangat penting dalam menyiapkan langkah-langkah antisipasi agar lalu lintas penyeberangan Merak-Bakauheni tetap aman dan terkendali. Berdasarkan hasil survei Litbang Kemenhub, diprediksi pada Angkutan Lebaran 2023 akan terjadi lonjakan pengguna jasa yang jumlahnya mencapai 123,8 juta atau hampir 50 persen total populasi penduduk Indonesia.
Baca Juga: Mau Nyeberang ke Sumatera Via Pelabuhan Merak? Cek Tarif Penyeberangan Merak-Bakauheni Maret 2023
Pada Lebaran tahun lalu, di Pelabuhan Merak terjadi kepadatan kendaraan roda empat yang mencapai 37 ribu atau 30 persen lebih banyak dari masa lebaran tahun 2019 sebelum pandemi. Oleh karena itu, penyeberangan Merak - Bakauheni menjadi moda transportasi favorit bagi masyarakat untuk mudik.
Menurut Menhub, dengan prediksi lonjakan pemudik yang diprediksi akan lebih tinggi dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu, maka persiapannya harus dilakukan sejak dini.
"Persiapan dan koordinasi kami lakukan sejak dini dan insha Allah pelaksanaannya akan lebih baik dari tahun lalu," ujar Menhub.
Seluruh pemangku kepentingan, lanjutnya, berkomitmen untuk memastikan volume to capacity ratio (V/C Ratio) atau perbandingan antara jumlah penumpang dan kendaraan dengan kapasitas Pelabuhan, masih dalam batas wajar dan terkendali yaitu kurang dari 0,8.
"Tadi dalam pembahasan V/C ratio akan berupaya ditekan serendah mungkin. Karenanya, akan dilakukan simulasi-simulasi secara rutin untuk memastikan target itu tercapai, " ucap Menhub.
Baca Juga: Tinjau Operasi Ketupat, Jasa Raharja Lakukan Survei di Pelabuhan Merak dan Ciwandan
Sejumlah langkah dan kebijakan yang akan dilakukan agar lonjakan pergerakan penumpang dan kendaraan tetap bisa terkendali, pertama yaitu menyiapkan penambahan dermaga alternatif untuk memecah kepadatan di tujuh dermaga yang ada di Merak.
"Kami siapkan lima dermaga di Pelabuhan Ciwandan dan satu dermaga di Pelabuhan Indah Kiat, Banten," ujar Menhub.
Sementara, kapal yang beroperasi di Merak sebanyak 65 unit dan di Ciwandan sebanyak 15 unit. Langkah kedua, Menhub mengatakan, perlu dilakukan sosialisasi secara masif oleh ASDP kepada masyarakat untuk membeli tiket secara daring (online), lebih awal atau minimal satu hari sebelum keberangkatan, agar jumlah penumpang dan kendaraan yang melintas dalam satu waktu tertentu dapat terkelola dengan baik.
"Kalau membeli tiketnya di hari keberangkatan maka ASDP akan mengenakan harga yang lebih tinggi," kata Menhub.
Adapun langkah ketiga, menyiapkan buffer zone atau tempat pengendapan kendaraan, yang akan dibangun di tol arah Merak KM 97 yang diharapkan dapat mencegah terjadinya kepadatan di area pelabuhan.
Tempat ini selain berfungsi sebagai tempat istirahat (rest area), juga berfungsi sebagai tempat screening untuk memastikan penumpang telah bertiket. Pasalnya, kini masyarakat sudah tidak bisa lagi membeli tiket langsung di pelabuhan.
"Sejumlah langkah yang akan disiapkan seperti menambah jumlah dermaga di pelabuhan, menambah trip kapal, mempercepat bongkar muat, menambah rest area, hingga mengelola ticketing, dimana kami secara reguler akan mengecek perkembangan ini," tutur Menhub.
Berdasarkan survei, pada Lebaran 2023 diprediksi puncak pergerakan di lintas penyeberangan Merak akan mencapai lebih dari 42 ribu unit kendaraan.
"Kami berharap lonjakan pergerakan masyarakat pada mudik tahun ini dapat tetap dikendalikan sehingga sejalan dengan tema #Mudik Aman dan Berkesan," ujarnya.
Dalam rangka mendukung tema mudik tersebut, ASDP telah proaktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk membeli tiket via Ferizy secara mandiri. Sudah tidak ada penjualan tiket di pelabuhan, sehingga pengguna jasa dapat melakukan reservasi jauh-jauh hari, dan penumpang wajib membeli tiket melalui aplikasi “Ferizy” dan bukan melalui calo.
ASDP menerapkan pembelian tiket kapal penyeberangan ferry melalui Ferizy yang dapat dilakukan H-60 sebelum keberangkatan melalui web reservation di www.ferizy.com, aplikasi di Android dan IOS, dan gerai retail seperti Alfamart, Indomaret, Agen BRILink, dan lainnya. Sementara, pembayaran tiketnya dapat dilakukan melalui cara transfer antarbank, e-wallet, gerai retail, internet banking, dan lainnya.
Adapun pembelian tiket melalui Ferizy berlaku untuk layanan penyeberangan di empat pelabuhan utama yakni Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk dikarenakan sudah tidak ada penjualan tiket di pelabuhan.
Pengguna jasa, lanjutnya, yang telah membeli tiket untuk mengatur waktu di hari H agar tidak terlambat dan melakukan check in 2 jam sebelumnya. Tiket akan expired jika melewati waktu jadwal masuk pelabuhan. Apabila tiba di pelabuhan belum bertiket, maka kendaraan akan diputar balik keluar pelabuhan.
"Jangan lupa saat membeli tiket via Ferizy pastikan pengguna jasa mengisi daftar penumpang dalam kendaraan secara tepat dan lengkap, termasuk data kendaraannya. Ini penting terkait hak asuransi setiap penumpang dan memperlancar proses perjalanan," tutur Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin.
Sebagai bentuk dukungan dari pemerintah dan instansi publik, maka akan disediakan tiket kapal, bis, dan kereta gratis bagi para pemudik. Masyarakat yang melakukan mudik tahun ini diharapkan menggunakan angkutan yang telah disediakan dan menghindari penggunaan kendaraan bermotor demi mengurangi tingkat kecelakaan.
Dalam pernyataannya, Menteri Perhubungan RI juga membahas kesiapan di pelabuhan alternatif di lintasan Merak-Bakauheni yang diharapkan beroperasi lebih awal untuk memecah antrian, diantaranya Pelabuhan Ciwandan di Banten dan Pelabuhan Panjang di Sumatera; evaluasi perbandingan volume dan kapasitas jumlah yang akan datang; kesiapan armada kapal dan dermaga; penambahan kantong parkir, termasuk relokasi kantor ASDP Merak untuk dijadikan area parkir.
"Dengan persiapan yang matang dan sinergi kuat dari seluruh pihak terkait, diharapkan pergerakan masyarakat pada mudik Lebaran 2023 dapat terkendali serta berlangsung dengan aman dan lancar," ujar Menhub menandaskan.