Dana IPO Betah Parkir di Deposito, BEI Cecar Bukalapak

Jum'at, 10 Maret 2023 | 05:59 WIB
Dana IPO Betah Parkir di Deposito, BEI Cecar Bukalapak
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencecar PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) karena baru mengeluarkan Rp7,8 triliun atau setara 36,6 persen dana dari hasil ajatan Initial Public Offering (IPO) yang sebesar Rp21,3 triliun.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencecar PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) karena baru mengeluarkan Rp7,8 triliun atau setara 36,6 persen dana dari hasil hajatan Initial Public Offering (IPO) yang sebesar Rp21,3 triliun.

Hal itu terungkap dalam jawaban manajemen BUKA atas pertanyaan BEI terkait pengeluaran dana hasil IPO yang diunggah pada laman (BEI), Kamis (9/3/2023).

Bukalapak.com menegaskan dalam menggunakan dana IPO menerapkan prinsip kehatihatian,terus mengkaji dan menelaah potensi-potensi serta kesempatan kesempatan yang tersedia dan sejalan dengan tujuan dan anak usaha, termasuk melalui pembelian saham dan/atau aset, dan/atau penyertaan saham pada satu atau lebih perusahaan, termasuk dalam rangka perjanjian patungan , dan metode transaksi lain pada perusahaan-perusahaan lain yang dapat menciptakan peluang berkembangnya usaha Perseroan dan entitas anak secara lebih efisien.

Sehingga dana hasil IPO yang belum dipergunakan seluruhnya ditempatkan sementara di berbagai instrumen investasi, antara lain deposito, giro, reksadana dan obligasi dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi perseroan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.

Baca Juga: Harga Saham Emiten Baru Banyak yang Bikin Investor Boncos

Sebelumnya, BUKA melaporkan hingga 31 Desember 2022 telah menggunakan Rp7,816 triliun atau 36 persen dari total dana hasil IPO sebesar Rp21,325 triliun.

Sedangkan sisa dana IPO sebesar Rp13,509 triliun ditempatkan pada instrumen investasi tergolonng berisiko rendah seperti deposito, obligasi, Giro, dan Reksadana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI