Suara.com - Produksi padi nasional tahun 2022 mencapai 54,75 juta ton GKG atau mengalami kenaikan sebanyak 333,68 ribu ton atau 0,61 persen apabila dibandingkan produksi 2021 yang hanya 54,42 juta ton GKG.
Sedangkan luas panen pada 2022 mencapai 10,45 juta hektar, mengalami kenaikan sebanyak 40,87 ribu hektar atau naik 0,39 persen apabila dibandingkan dengan luas panen 2021 sebesar 10,41 juta hektar.
Adapun potensi produksi padi Kabupaten Kebumen sendiri pada bulan Maret 2023 ini mencapai 115 ribu Ton GKG dengan luas panen Maret tahun 2023 seluas 19 ribu Ha (M1: 5.745 Ha, M2 : 5.342 Ha, M3 3.241 Ha dan M4: 4.720 Ha.). Lokasi panen paling besar terjadi di di Desa Lajer, Kecamatan Ambal. Untuk varietas yang digunakan adalah Ciherang, Inpari 42, Inpari 32. Indeks pertanaman IP-300. Potensi produktivitas 7-8 Ton/Ha dengan harga GKP Rp. 4.300/kg.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mencanangkan percepatan penanaman padi seusai puncak panen raya yang diperkirakan berlangsung pada April mendatang. Langkah ini menurut SYL perlu dilakukan mengingat persediaan air pada bulan tersebut masih dalam posisi melimpah.
Baca Juga: Jamin Ketersediaan Pupuk, Kementan dan Ombudsman Optimalisasi Pengawasan Penyaluran Pupuk Bersubsidi
"Harapan kita memang Maret sampai April adalah puncak-puncak kita menyelesaikan panen dan habis itu kita percepat tanam kembali mumpung airnya masih ada," ujar SYL saat mendampingi Presiden Jokowi dalam panen raya nusantara di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis, (9/3/2023).
SYL mengatakan, secara umum produktivitas padi tahun ini berjalan dengan sangat baik, dimana rata-rata produksi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kata dia, ada sekitar 10 juta hektare yang tahun ini dilakukan panen serentak di seluruh Indonesia.
"Data panen yang paling tinggi akan masuk pada Maret dan April. Dan kita berharap kurang lebih 10 juta hektar penanaman itu, secara serentak akan kita panen bersama dalam waktu dekat. Karena itu produktivitas kita cukup dan telah tervalidasi melalui data BPS, kemudian satelit standing crop dan laporan daerah," katanya.
"Alhamdulillah hari ini Bapak Presiden sangat senang melihat hasil panen yang ada dan langsung berbincang dengan para petani. Pada dasarnya saya sebagai Menteri Pertanian yang selalu bersama rakyat, petani, gubernur dan para bupati di lapangan merasa kesejahteraan petani semakin baik," jelasnya.
Dengan melimpahnya panen raya musim ini, SYL berharap Badan Urusan Logistik melakukan penyerapan sebanyak mungkin dengan menggunakan pembelian wajar. Peran Bulog, kata dia, sangat penting untuk menstabilisasi harga di lapangan.
Baca Juga: Angka Nilai Tukar Petani 110,53, Tertinggi dalam 3 Tahun Terakhir
"Kita berharap Bulog langsung menyerap hasil panen 1 juta hektar ini yang dimulai pada bulan Februari sebanyak 6,28 juta GKG, Maret itu 8,91 dan April 6 juta. Sekali lagi kita berharap ini bisa segera diserap dengan harga yang normal," jelasnya.
Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto menyampaikan terimakasih atas perhatian dan dukungan Kementan terhadap pembangunan pertanian di wilayah kerjanya. Menurut dia, perhatian pemerintah pusat dalam hal ini Kementan mampu menumbuhkan semangat petani dalam meningkatkan produksi.
"Kebumen memiliki panen 428 ribu ton gabah dan surplus beras 176 ribu. Ini sangat baik bagi ketahanan kita, dimana petani kami mendapatkan bantuan berupa peralatan traktor dan Combain Harvester. Tentunya ini menjadikan satu hal yang memudahkan bagi kami dan hari ini Insyaallah akan ada panen serentak di seluruh Indonesia yang diawali dari Kabupaten Kebumen," jelasnya.