Suara.com - Wakil Kepala Otoritas IKN Dhony Rahajoe menyatakan, Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bakal pindah bekerja ke IKN mayoritas belum berkeluarga atau single Para, single ini juga akan berbagi rumah dinas dengan ASN yang juga berstatus single.
Menurut dia, alasan lebih dipilihnya single, karena ASN yang berkeluarga akan keberatan dari sisi sekolah anak.
"Nah kita perhitungkan 50% yang single dulu yang pindah dan itu akan sharing. Jadi kita hitungnya satu unit itu tipe 98 yang paling kecil itu tiga kamar itu bisa sharing. Jadi dengan membangun sekitar tiga ribu, dua ribu lima ratus udah dapet sekitar hampir 8 ribuan," ujar Dhony kepada wartawan yang dikutip (9/3/2023).
Dhony melanjutkan, rumah yang ditempati para ASN bukan jadi hak milik seumur hidup. Sebab, jika para ASN telah pensiun, maka rumah tersebut akan diisi oleh ASN yang baru.
"Nah kenapa rumah dinas jabatan memang sudah diatur di dalam Perpres di sekitar istana dan kantor-kantor itu, rumah dinas jabatan. Kenapa? Karena setelah pensiun atau tugas lain itu bisa diisi oleh ASN, Hankam baru," jelas dia.
Baca Juga: Investor IKN Tak Kunjung Jelas, Kinerja Tony Blair Belum Buat Jokowi Puas?
Dhony mengungkapkan, setidaknya ada 17 ribu ASN dan pegawai di sektor pertahanan dan keamanan yang akan pindah ke IKN pada tahap pertama.
"Para calon penghuni yang ASN hankam yang mau pindah ada tahap satu kita akan pindah sekitar 16.990 kita harus mulai ajak bergelombang-gelombang melihat bagaimana perkembangan rencana rumah barunya, para ASN, hankam itu sekaligus kita mengubah pola pikir edukasi tahap awal nanti akan diikuti dengan berbagai program lainnya," kata dia.
Dhony menambahkan, secara rinci jumlah ASN yang akan pindah terdiri dari 12 ribu ASN dan sekitar 5 ribu pegawai di sektor pertahanan dan keamanan.
"Kita kan sedang bangun rumah dari APBN akan dibangun untuk sekitar 8 ribuan. Sisanya kita cari dari investasi dari pelaku usaha," pungkas Dhony.
Baca Juga: Jokowi Beri Karpet Merah Pekerja Asing di IKN, Pribumi Cuma Nonton?