Suara.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah mencabut surat edaran (SE) tentang harga pembelian batas atas gabah dan beras karena menimbulkan kegaduhan.
Dengan pencabutan itu, Bapanas menyatakan, SE tersebut tidak lagi berlaku.
"Memperhatikan perkembangan produksi padi dan kelancaran pasokan gabah dari petani kepada penggilingan padi serta menjaga daya saing petani, dengan ini Surat Edaran Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 47 Tahun 2023 dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi," kata Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi dalam surat yang dikutip Rabu (8/3/2023).
Seperti diketahui, Badan Pangan Nasional sebelumnya mengeluarkan Surat Edaran Nomor 47 Tahun 2023 tentang Harga Batas Atas Pembelian Gabah atau Beras. Melalui surat tersebut, Badan Pangan menetapkan harga maksimal pembelian gabah oleh penggilingan padi.
Baca Juga: Produksi Beras Nasional Cuma Naik 0,5 Persen
Yakni harga batas atas gabah kering panen (GKP) tingkat petani diatur sebesar Rp 4.550 per kg dan GKP tingkat penggilingan Rp 4.650 per kg.
Selanjutnya, harga gabah kering giling (GKG) tingkat penggilingan Rp 5.700 per kg, dan beras medium di gudang Perum Bulog Rp 9.000 per kg.
Adapun untuk harga batas bawah, tetap mengacu kepada acuan harga yang lama dalam Permendag Nomor 24 Tahun 2020, yaitu GKP tingkat petani Rp 4.200 per kg, GKP tingkat penggilingan Rp 4.250 per kg, GKG tingkat penggilingan Rp 5.250 per kg, dan beras medium di gudang Bulog Rp 8.300 per kg.
Aturan batas atas dan batas bawah itu diberlakukan sejak 27 Februari 2023 namun sejak kemarin hari kembali dibatalkan atau hanya 2 minggu saja.
Baca Juga: Usai Merampok Rumah Juragan Gabah di Lampung Timur, Samsul Foya-foya Karaoke Bersama PL