Bahlil Lawan Balik Gugatan Uni Eropa Atas Pelarangan Ekspor Nikel, Ini Kata Ekonom

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 07 Maret 2023 | 17:22 WIB
Bahlil Lawan Balik Gugatan Uni Eropa Atas Pelarangan Ekspor Nikel, Ini Kata Ekonom
Ilustrasi (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dengan tegas akan melawan balik gugatan Uni Eropa atas pelarangan ekspor nikel Indonesia agar dapat fokus melakukan hilirisasi.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto mendukung langkah dan komitmen menteri Bahlil Lahadalia untuk pasang badan melanjutkan hilirisasi dan melakukan banding atas gugatan tersebut.

“Program hilirisasi ini bagaimanapun tetap kita perlukan karena kan Indonesia tidak mau tuh jualan bahan mentah terus, apalagi yang sifatnya berbasis sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui. Kalau kemudian kita tidak melakukan upaya hilirisasi tentu nilai tambahnya akan dimanfaatkan oleh negara lain,” ujar Eko, Selasa, (7/3/2023).

“Sebetulnya urgensinya di situ pemerintah kemudian mencoba berbagai upaya termasuk juga untuk melakukan pelarangan.” Imbuhnya.

Menurutnya, target realisasi investasi yang terus mencapai target harus dimanfaatkan secara maksimal untuk membangun industri hilirisasi dalam negeri.

“Kita memerlukan saat ini adalah untuk mendorong industrialisasi karena dari investasi yang naik ini kalau dilihat dari target investasikan selalu tercapai cuma kita mau kanalisasi nih bahwa tidak cukup hanya selalu tercapai targetnya tetapi juga harus masuk ke industri base bukan komoditi base,” jelasnya.

Lanjut Eko, kebijakan pelarangan bahan mentah harus dikomunikasikan dengan baik kepada pihak penggugat karena Indonesia harus beranjak dari negara berkembang menuju negara maju dan juga demi kepentingan nasional.

“Sebenarnya kalau kita bisa menjelaskan dengan baik ke mereka ya lama-lama mereka pasti akan mengerti juga. Karena kan memang semua negara berkembang menuju negara maju ya mereka harus membangun industrinya termasuk juga kita,” papar Eko.

“Kalau Eropa ingin melihat Indonesia nanti juga bisa berkembang ya harusnya mereka juga menghormati bahwa ini keputusan nasional kita,” sambungnya.

Baca Juga: LSM Desak Kementerian LHK Turun Tangan Atasi Limbah Industri Nikel Cemari Laut Halmahera dan Morowali

Lebih lanjut kata Eko, jika negara Uni Eropa menginginkan bahan mentah Indonesia sebaiknya melakukan investasi ke dalam negeri atau bekerjasama dengan perusahaan swasta untuk membangun industri hilirisasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI