Sri Mulyani: Yang Menilep dan Ditilep Itu Wajib Pajak dan Aparat Pajak Nakal

Selasa, 07 Maret 2023 | 11:22 WIB
Sri Mulyani: Yang Menilep dan Ditilep Itu Wajib Pajak dan Aparat Pajak Nakal
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menanggapi gerakan setop membayar pajak yang tengah ramai di masyarakat.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menanggapi gerakan setop membayar pajak yang tengah ramai di masyarakat.

Gerakan ini bermula dari kasus eks pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo dimana masyarakat kecewa terhadap Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan yang dinilai pajak yang mereka bayar banyak disalahgunakan.

Terkait hal tersebut, Menkeu mengatakan, bahwa uang pajak yang dibayarkan masyarakat akan masuk ke kas negara dan akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur, membantu masyarakat yang membutuhkan, serta kepentingan negara.

Ia kemudian mencontohkan, pada saat pandemi Covid-19, uang pajak juga membantu masyarakat sehingga masyarakat tidak perlu membayar pengobatan alias gratis.

Baca Juga: Buntut Ulah Anaknya, Begini Nasib Rafael Alun di KPK Terkait Kasus Rekening Gendut

"Begitu juga dengan pembangunan jalan tol dan bendungan juga berasal dari uang pajak," ujar Sri Mulyani dalam sebuah diskusi di televisi dikutip Selasa (7/3/2023).

Uang pajak yang dibayarkan oleh masyarakat, kata Sri Mulyani, juga akan langsung masuk ke kas negara, sehingga apabila ada uang pajak yang hilang, dirinya bilang, hal itu berasal dari wajib pajak dan aparat pajak nakal yang melakukan praktik kongkalikong.

"Yang menilep dan ditilep itu adalah biasanya wajib pajak yang nakal bekerjasama dengan aparat pajak yang nakal. Mereka yang harusnya membayar katakanlah 100, dia kemudian kongkalikong hanya membayar 10. Dan itu dinikmati oleh dua pihak yang jahat itu," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI