Suara.com - Usai peristiwa kebakaran yang menimpa terminal BBM Depo Pertamina Plumpang pada Jumat malam (3/3/2023) wacana pencopotan jajaran Direksi PT Pertamina (Persero) ikut mengemuka.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bahkan membuka opsi pencopotan tersebut.
"Kalau saya selalu bilang kan saya sudah pernah copot Direksi Pertamina. Kalau saya mesti copot lagi, ya saya copot lagi. Tetapi penyelesaiannya itu kan tidak hanya saling menyalahkan," kata Erick saat menjenguk korban kebakaran yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dikutip Senin (6/3/2023).
Ia menyinggung pencopotan itu saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai kebakaran terminal BBM Pertamina kali ini yang merupakan insiden berulang.
Baca Juga: Usai Bertemu Erick Thohir, Jaksa Agung Ungkap Ada Kasus Baru yang Bakal Diusut di BUMN
"Saya sudah pernah copot direksi. Kalau perlu mencopot, saya lakukan lagi. Tetapi konteksnya justru perbaikan," kata Erick Thohir.
Erick mengatakan yang terpenting saat bukan bukan kebijkan copot-mencopot direksi tetapi bagaimana meperbaiki sistem bisnis resiko yang harus dimiliki sejumlah perusahaan plat merah.
"Tadi yang dipertanyakan sistem bisnis resiko. Percuma kita copot-copot orang tapi tidak memberikan solusi secara menyeluruh," tambah Erick.
Menurutnya, perusahaan BUMN seperti Pertamina, MIND ID, dan PLN harus membentuk tim risiko bisnis. Tim tersebut tidak hanya di bagian keuangan tetapi juga di bagian operasional secara menyeluruh.
"Tidak hanya di keuangan, tetapi di operasional secara menyeluruh. Karena ini ada aset vital nasional. Saya akan review, saya sudah minta investigasi, dan pasti kita lihat apakah ada perbaikan untuk jangka menengah," tegasnya.
Baca Juga: Usai Kebakaran Plumpang, Pertamina Balongan Indramayu Pastikan Penyaluran BBM Tetap Berjalan Normal