Suara.com - Menyusul kebakaran yang terjadi di Depo Plumpang, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjadi sorotan banyak orang. Dikabarkan ketika kejadian ini terjadi, beliau yang tengah berada di Jepang langsung kembali ke tanah air. Cukup banyak yang penasaran pada profil Nicke Widyawati, yang menjabat posisi penting ini sejak tahun 2018 lalu.
Nicke Widyawati sendiri menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina sejak 30 Agustus 2018 lalu, untuk menggantikan Elia Massa Manik yang menjabat sebelumnya.
Prodil Nicke Widyawati
Dilansir dari laman Wikipedia, beliau lahir pada 25 Desember 1967 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebelum dipercaya memegang jabatan direktur utama, ia menjabat Pelaksana Tugas Direktur Utama menyusul pemberhentian pejabat Pertamina sebelumnya.
Dilihat dari sisi pendidikan, Nicke adalah alumni dari SMA Negeri 1 Tasikmalaya. Jenjang pendidikan kemudian dilanjutkan ke Institut Teknologi Bandung, dengan mengambil studi di Jurusan Teknik Industri.
Dari almamater tersebut ia lulus di tahun 1991, dan melanjutkan pendidikan untuk S2 di Universitas Padjadjaran, dengan Jurusan Hukum Bisnis dan lulus pada tahun 2009 lalu.
Dari segi karir, karir profesional dimulai sejak usia 21 tahun, dengan bekerja di Bank Duta cabang Bandung. Saat itu ia masih menjadi mahasiswa aktif program S1 di ITB. Kemudian ia berpindah ke PT. Rekayasa Industri, dan terlibat beberapa proyek besar dengan kerjasama dengan pihak yang patut diperhitungkan.
Selanjutnya karir dilanjutkan dengan bekerja di Mega Eltra, sebuah BUMN yang bergerak di bidang kelistrikan. Karirnya cukup gemilang, dan berhasil menduduki jabatan Direktur Utama untuk perusahaan tersebut ketika berkarir di sana.
Selepas berkarir di Mega Eltra, ia kemudian ditarik ke PLN sebagai Direktur Pengadaan Strategis I, pada tahun 2014. karirnya cukup gemilang dan menghabiskan tiga tahun dalam perusahaan BUMN tersebut.
Baca Juga: Mengenal Lebih dalam Nicke Widyawati, Dirut Pertamina, Mojang Tasikmalaya yang Mendunia
Tahun 2017 menjadi awal masuknya sosok Nicke Widyawati ke Pertamina. Ketika ia masuk, posisi yang dipercayakan padanya adalah Direktur Sumber Daya Manusia dan Pelaksana Tugas Direktur Logistik, Rantai Pasokan, dan Infrastruktur.
Beberapa bulan jabatan tersebut diemban, pencopotan 5 direksi Pertamina yang dipimpin Dirut Elia Massa Manik terkait kebijakan yang dinilai merugikan sektor minyak dan gas dalam negeri. Kemudian 30 Agustus 2018, ia secara resmi dilantik sebagai Direktur Utama Pertamina, hingga saat ini.
Isu pencopotannya santer beredar di media. Namun Menteri BUMN sendiri menyatakan pencopotan bukan jadi satu-satunya jalan keluar untuk mengatasi masalah terkait Pertamina, khususnya kejadian Plumpang.
Kontributor : I Made Rendika Ardian