Suara.com - Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Tanoto Foundation, Apical Group, dan T.CARE meresmikan pusat layanan pengasuhan untuk stimulasi dan pembelajaran dini pada anak usia 0-3 tahun yang juga disebut Rumah Anak SIGAP di Ciracas, Jakarta Timur, pada Selasa, 28 Februari 2023.
Pembangunan Rumah Anak SIGAP yang berlokasi di RPTRA Jaya Makmur ini merupakan hasil donasi yang dihimpun dari keterlibatan warga Jakarta, khususnya wilayah Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur dalam pengumpulan minyak jelantah atau used cooking oil (UCO) yang kemudian akan diolah oleh Apical menjadi energi baru terbarukan (EBT), yakni biodiesel.
Peresmian dilakukan langsung oleh Walikota Jakarta Timur, Muhammad Anwar, didampingi oleh Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation, Eddy Henry, Head of Bioenergy Apical, Aika Yuri Winata, dan Ketua Yayasan T.CARE, Hendra Ikhwan.
Walikota Jakarta Timur, Muhammad Anwar menyambut baik dan sangat mendukung adanya pusat layanan untuk pengasuhan dan stimulasi anak usia dini ini. Walikota mengatakan, kerjasama Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur dengan masyarakat dalam mewujudkan Kota Jakarta Timur yang ramah anak harus terus diperkuat.
Baca Juga: SPKS Sebut Program B35 yang Salah Sasaran Hanya Untungkan Pengusaha Biodiesel
"Pemerintah tidak bisa berkerja sendiri, harus melibatkan masyarakat," kata Wali Kota di Jakarta yang dikutip, Kamis (2/3/2023).
Pemerintah dan masyarakat, lanjut M Anwar, harus terus meningkatkan kualitas sarana dan prasarana publik yang ramah anak. Tahun 2022 lalu, Kota Jakarta Timur sudah meraih penghargaan Kota Layak Anak Kategori Utama. "Tahun ini dengan dukungan semua pihak kita harus lebih baik lagi," kata dia.
Head of Green Energy Apical Group, Aika Yuri Winata menjelaskan bahwa dengan bergotong royong mengumpulkan jelantah dan tidak membuangnya sembarangan, warga Jakarta Timur tidak hanya menjaga lingkungan hidup tapi juga bisa meningkatkan tingkat ekonomi rakyat.
"Jelantah yang dikumpulkan warga Dibeli, dan laba dari pengumpulan jelantah ini digunakan untuk membangun dan mengoperasikan program Rumah Anak SIGAP Jaya Makmur ini. Lebih dari itu, jelantah yang terkumpul diolah lagi menjadi biodiesel, yang merupakan sumber energi dengan gas rumah kaca (GRK) yang rendah," ujar Aika.
Aika menambahkan bahwa pihaknya turut senang dan bangga dapat bekerja sama dengan pemerintah dan warga Jakarta Timur serta Tanoto Foundation dan T.Care untuk mencerdaskan anak bangsa dengan menyediakan pusat layanan pengasuhan dan stimulasi anak usia dini yang baik.
Baca Juga: Dukungan Pembiayaan Pemerintah Masih Diperlukan untuk Optimalkan Program B35
"Program Rumah Anak SIGAP di RPTRA Jaya Makmur ini adalah proyek perdana yang terwujud dari hasil pengumpulan minyak jelantah oleh warga Jakarta Timur. Secara berkelanjutan, kami akan membangun Rumah Anak SIGAP di lokasi lainnya bekerja sama dengan Tanoto Foundation dan juga T.Care sebagai mitra kami," sambung Aika.
"Kami mengajak warga Jakarta Timur, dan warga Indonesia di seluruh Nusantara untuk terus meningkatkan usaha dan kerja sama seperti ini. Mari kita cerdaskan anak bangsa dan jaga lingkungan bersama."
Head of ECED Tanoto Foundation Eddy Henry menjelaskan bahwa pengasuhan anak usia dini yang tepat merupakan landasan untuk mencetak generasi bangsa Indonesia yang unggul.
"Tanoto Foundation memiliki komitmen untuk mendukung pemerintah memajukan sumber daya manusia Indonesia melalui program yang menyasar anak usia dini. Pengasuhan yang baik memberikan kesempatan bagi anak untuk tumbuh sehat dan berkembang dengan optimal," imbuh Eddy.
"Dampak dari investasi yang kita berikan pada anak sejak usia dini bersifat jangka panjang hingga mereka dewasa. Melalui Rumah Anak SIGAP, kita beri perhatian lebih pada anak usia dini sehingga dapat terwujud generasi Indonesia yang unggul," imbuh Eddy.
Program donasi jelantah merupakan program yang mengajak masyarakat untuk menghimpun atau mengumpulkan minyak jelantah dari rumah tangga yang merupakan suatu bentuk upaya dalam mendukung program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hal ini tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga.
Sebagai Mitra Agregator KSBB (Kolaborasi Sosial Berskala Besar) tentang Persampahan DKI Jakarta, T.CARE berupaya untuk terus berkolaborasi dengan masyarakat dalam pengelolaan sampah dan kelestarian lingkungan salah satunya dengan Program Donasi Jelantah.
Dalam program ini, T.CARE mengedukasi masyarakat tentang bahaya pencemaran minyak jelantah jika dibuang sembarangan di lingkungan, dan memberikan informasi bahwa minyak jelantah ternyata memiliki nilai jual jika diolah dengan baik menjadi bahan bakar alternatif seperti biodiesel.
Rumah Anak SIGAP Jaya Makmur di Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur yang terwujud dari kemitraan antara Tanoto Foundation, Apical, dan T.CARE, adalah merupakan salah satu bentuk kegiatan sosial yang dihasilkan dari gerakan masyarakat dengan menghimpun atau mengumpulkan minyak jelantah dalam Program Donasi Jelantah. Gerakan ini merupakan bentuk keterlibatan masyarakat untuk mengurangi pencemaran lingkungan karena minyak jelantah yang dirangkai menjadi kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.
Rumah Anak SIGAP didirikan dengan mengembangkan model layanan yang bertujuan membekali keluarga agar mampu memberikan pengasuhan yang mendukung tumbuh kembang optimal anak usia 0-3 tahun secara menyeluruh (holistik) yang terintegrasi dengan layanan kebutuhan esensial anak lainnya.
Ragam layanan yang tersedia di Rumah Anak SIGAP ditujukan untuk memastikan anak-anak usia 0-3 tahun bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia mereka dengan meningkatkan keterampilan orang tua atau pengasuh dalam praktik pengasuhan yang berbasis pemenuhan hak anak. Layanan meliputi kegiatan kelompok pengasuhan tematik, kegiatan stimulasi dengan bermain, pendampingan individual (orang tua dan anak), kunjungan rumah, dan beragam kegiatan pendukung lainnya.