Suara.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menemukan sekitar 69 pegawai memiliki harta yang tak jelas.
Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Awan Nurmawan Nuh mengatakan pihaknya menemukan harta tak jelas di 69 pegawai kementerian tersebut sepanjang 2021.
Ia menuturkan berdasarkan hasil analitik, pihaknya melakukan cek formal juga material terkait anomali harta kekayaan pegawai internal. Setelah ditemukan ketidakwajaran, Awan mengatakan pihaknya mengecek lagi, mulai dari harta yang tidak dilaporkan hingga transaksi mencurigakan.
"Ada 33 pegawai tidak clear (hartanya), pelaporan 2021 ada 36 pegawai tidak clear. total 69 pegawai tidak clear, akan dipanggil dan dilakukan pemeriksaan," ujar Awan dalam konferensi pers dikutip Kamis (2/3/2023).
Baca Juga: Aset Rafael Alun yang Dilacak KPK , Termasuk Rubicon hingga Munculnya 'Geng' Pejabat Pajak
Kasus pejabat berharta mewah menjadi santapan publik usai terungkapnya harta diduga tak wajar milik Rafael Alun Trisambodo.
Ada Geng Pamer Harta
Pengusutan pegawai Kementerian Keuangan yang suka pamer harta tidak berhenti di Rafael Alun Trisambodo dan Eko Darmanto saja. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan terus mencari pegawai yang bergaya hidup mewah.
Bahkan KPK menduga ada "geng" pegawai pajak yang suka memamerkan harta dan bergaya hidup mewah.
Bahkan, KPK memastikan ada pegawai-pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang memiliki harta kekayaan yang tidak wajar.
Baca Juga: Seringkali Pamer Barang Mewah, Kepala Bea Cukai DIY Dicopot, Berapa Harta Kekayaannya?
"Kami pastikan sesudah yang bersangkutan (Rafael) pasti ada lagi orang-orang lain, yang kami denger juga ada gengnya," ujar Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan yang dikutip, Kamis (2/3/2023).
Namun, dia mengaku, KPK akan merasa kesulitan dalam penelusuran harta kekayaan. Pasalnya, Pahala menyebut, pegawai Kemenkeu pintar dalam menyembunyikan harta kekayaannya.
"Bukan sederhana dalam arti, ini kan orang keuangan, tahu banget gimana cara ke sana-ke mari. Jadi kami ingin polanya dulu dapat, nanti baru ke yang lain," jelas dia.