Suara.com - PTPN III kebun Bangun kembali melanjutkan pemberian Suguh Hati kepada warga yang selama ini mengusahai areal Hak Guna Usaha (HGU) afdeling 4 Kelurahan Bah Sorma dan Gurilla di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Warga yang menerima Suguh Hati di kantor PTPN III Afdeling 4 terdiri dari 18 warga yang selama ini bercocok tanam di lahan HGU dan dua warga yang memiliki rumah sederhana di atas areal tersebut. Mereka langsung mengembalikan areal yang dikuasai ke pihak PTPN III kebun Bangun.
"Ini adalah bentuk keperdulian PTPN III kepada warga yang selama ini ada di atas lahan HGU. Kami berharap apa yang diberikan bisa dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya dan membawa manfaat kepada Bapak Ibu sekalian," ujar Asisten Kebun Bangun Doni Manurung.
Dalam kesempatan itu, Doni berharap para penerima Suguh Hati bisa ikut berperan memberi pengertian kepada warga yang masih bertahan, bahwa apa yang dilakukan PTPN III adalah tanggung jawab yang harus dilaksanakan, yakni mempertahankan keberadaan areal Hak Guna Usaha.
Baca Juga: Pria 61 Tahun Tewas usai Gituan dengan Selingkuhan di Kebun Sawit Rokan Hulu
"Jadi mohonlah agar warga tidak mudah terprovokasi apalagi menuding PTPN III tidak manusiawi. Hari ini secara terbuka Bapak Ibu bisa menyaksikan dan merasakan sendiri," tambah Doni Manurung.
Syaifuddin Saragih, salah seorang penerima Suguh Hati mengakui, selama ini ikut terpengaruh dengan adanya suara-suara yang mendorongnya bertahan di lahan HGU. Namun, setelah berpikir secara jernih, akhirnya menyadari kalau lahan yang dikuasai dan diusahainya itu adalah lahan perkebunan negara yang harus dikembalikan.
"Ya akhirnya saya kembalikan lah ke PTPN III karena itu memang haknya mereka. Saya juga bersyukur bisa mendapatkan Suguh Hati yang bisa saya manfaatkan," ujar Saragih sesaat setelah menerima Suguh Hati yang diberikan langsung Manejer Kebun Bangun Febriandi Bangun.
Dengan terbuka Syaifuddin Saragih mengungkapkan siap membongkar sendiri bangunan miliknya di atas lahan HGU hari itu juga. Dibantu petugas dari PTPN III kebun Bangun, dalam waktu singkat bangunan rumah sederhana Saragih dibongkar total.
Menurut data, hingga saat ini hanya tinggal 5 persen areal HGU yang masih diduduki penggarap atau sekitar 27 pintu rumah dan perladangan palawija. Dalam beberapa hari ke depan juga sudah ada warga yang akan mengembalikan areal garapannya ke PTPN III.
Baca Juga: Perkebunan Nusantara Group Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Kalibaru Banyuwangi
Sementara itu proses pembersihan areal HGU No.1 afdeling 4 kebun Bangun terus berlanjut. Areal yang sudah dibersihkan dari para penggarap langsung diolah dan ditanami bibit kelapa sawit.