Suara.com - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berhasil menuntaskan pembangunan konstruksi Jalan Tol Semarang Demak Seksi 2 Ruas Sayung – Demak, Jawa Tengah milik anak usahanya, yaitu PT PP Semarang-Demak.
Proyek jalan tol tersebut diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang ditandai secara simbolis dengan prosesi penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti.
Dalam peresmiannya tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ATR Hadi Tjahjanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Direktur Utama PTPP Novel Arsyad, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PTPP Agus Purbianto, jajaran pejabat pemerintahan dan pejabat lainnya.
Acara peresmian tersebut dilaksanakan secara langsung di Gerbang Tol Sayung, Jawa Tengah pada hari Sabtu (25/2/2023).
Baca Juga: Tol Semarang-Demak Sudah Diresmikan, Namun Ada Warga Protes Pembebasan Lahan Belum Rampung
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan sebagai perusahaan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi dan investasi, PTPP turut berperan serta dan aktif dalam penyertaan bisnis investasi di bidang penyediaan infrastruktur jalan tol, salah satunya yaitu Jalan Tol Semarang Demak yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa.
"Hal tersebut merupakan dukungan langsung dan kontribusi PTPP kepada negeri untuk turut meningkatkan konektivitas antar wilayah melalui transportasi darat," kata Novel dalam keterangan Minggu (26/2/2023).
Menurut Novel Bisnis investasi Jalan Tol Trans Jawa ini diprediksi masih cukup menarik dan menjanjikan bagi perusahaan. Selain itu, kehadiran jalan tol ini juga memberikan kontribusi dan dampak langsung dalam mengatasi permasalahan banjir rob yang dialami oleh masyarakat Semarang-Demak dan sekitarnya.
PPSD adalah salah satu portofolio investasi menjanjikan yang dimiliki oleh PTPP. PPSD merupakan anak usaha PTPP yang bergerak di bidang pengembangan dan pengelolaan jalan tol. Dalam BUJT tersebut, PTPP memiliki porsi kepemilikan saham mayoritas sebesar 75,10% sedangkan sisanya sebesar 24,90% dimiliki oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Proyek Jalan Tol yang dinaungi oleh BUJT PT PP Semarang Demak (PPSD) ini berlokasi di utara Jalan Nasional Semarang – Demak gang akan menunjang transportasi pada jalur Pantura, Provinsi Jawa Tengah.
Baca Juga: Demo Warga Warnai Kunjungan Jokowi Saat Resmikan Tol Semarang-Demak
Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 memiliki lintasan sepanjang 16,01 kilometer dimulai dari Sayung KM 449 sampai dengan KM 465. Jalan tol yang memiliki nilai investasi sebesar Rp5,9 triliun ini memiliki skema pengembalian berupa tarif serta masa konsesi selama 50 (lima puluh) tahun.
Investasi jalan tol ini sangat menjanjikan dimana memiliki nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 11,56%. Nilai IRR tersebut sangat dipengaruhi oleh angka proyeksi Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR”) sebesar 16.934 kendaraan per hari di tahun 2023 ini. Jalan Tol Semarang Demak Seksi 2 Ruas Sayung - Demak ini memiliki tarif tol awal untuk kendaraan Golongan I sebesar Rp1.195,- per kilometer atau sebesar Rp19.000,- yang akan mulai diberlakukan pada tanggal 27 Februari 2023.
Jalan Tol Semarang – Demak merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diinisiasi dan dicanangkan oleh Pemerintah untuk mengatasi berbagai masalah transportasi yang ada di daerah tersebut, seperti sering terendamnya Jalan Nasional Pantura (Kaligawe – Sayung) akibat banjir rob, adanya kemacetan lalu lintas di Jalan Nasional Pantura terutama Kaligawe dan Terboyo, serta kerugian ekonomi akibat terganggunya kegiatan logistik pada Kawasan Industri.
Dengan kehadiran jalan tol tersebut dapat memangkas waktu tempuh dari Semarang ke Demak menjadi ±20 menit dari sebelumnya mencapai 45 menit sd 1,5 jam.
Dengan adanya pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul
laut diharapkan dapat meminimalisir banjir rob yang sering melanda kawasan pesisir Semarang dan Demak. Selain itu, kehadiran jalan tol tersebut diharapkan dapat meningkatkan potensi pengembangan wilayah di sepanjang koridor rencana serta meningkatkan konektivitas di kawasan industri sekitar.