Pegadaian Bekerjasama dengan Produsen Emas Perluas Ekosistem Melalui Bullion Services

Sabtu, 25 Februari 2023 | 09:29 WIB
Pegadaian Bekerjasama dengan Produsen Emas Perluas Ekosistem Melalui Bullion Services
Kerjasama Pegadaian dan produsen emas. (Dok: Pegadaian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Pegadaian dan Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APPI) membangun sinergi bisnis ekosistem emas di Indonesia. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MOU), yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan dan Ketua APPI sekaligus President Direktur PT Untung Bersama Sejahtera, Eddy Susanto Yahya.

Penandatanganan disaksikan Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidayah dan para anggota APPI di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (22/2/2023).

Elvi Rofiqotul Hidayah mengatakan, kerjasama ini dilakukan untuk mendukung perkembangan bisnis Pegadaian yang semakin dinamis dan kompetitif. Oleh karena itu, sinergi menjadi salah satu strategi untuk mampu bertahan dan bersaing dalam industri jasa keuangan.

“Di era disrupsi seperti saat ini, perusahaan yang mampu bertahan adalah perusahaan yang mau bersinergi dengan perusahaan lain, diantaranya sinergi dalam hal data dan pengembangan jaringan. Kerjasama dengan APPI merupakan langkah yang tepat bagi Pegadaian untuk mewujudkan ekosistem emas dan juga dalam mengembangkan bullion services,” jelas Elvi.

Baca Juga: Pegadaian Kembali Membuka Lowongan Kerja di Bidang IT

Adapun ruang lingkup dalam MOU ini antara lain kerjasama pemasaran produk, penyelenggaraan literasi dan sharing knowledge bidang ekosistem emas, serta untuk meningkatkan pengetahuan industri terhadap kegiatan usaha bullion services.

Sementara itu, Ketua APPI Eddy Susanto Yahya mengaku siap mendukung Pegadaian untuk membentuk Bullion Services yang pertama di Indonesia.

“Dengan adanya bullion diharapkan dapat membantu industri perhiasan emas di Indonesia, mendorong terjadinya hilirisasi ekspor emas, hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk menghentikan ekspor bahan mentah emas (granula), sehingga Indonesia hanya akan melakukan ekspor emas berupa produk jadi perhiasan yang memiliki value added yang lebih tinggi dibandingkan granula seperti yang selama ini terjadi. Dengan adanya Gold Metal Loan dengan bunga rendah, hal ini akan mempermudah industri perhiasan emas dan toko emas untuk meningkatkan kapasitas produksinya, ini juga akan dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dari sektor industri bisnis emas itu sendiri,” jelas Eddy.

Indonesia memiliki faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung terciptanya Bullion services diantaranya, Indonesia memiliki tambang terbesar dan merupakan salah satu produsen emas terbesar di dunia, toko emas yang sangat banyak, dan juga kegemaran masyarakat Indonesia dalam investasi emas juga menjadi salah satu opportunity yang mendukung terciptanya ekosistem emas di Indonesia.

Baca Juga: Pegadaian Raih Indonesia Excellence GCG Awards 2023

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI