Di Ruang Pintar, anak-anak bisa belajar mewarnai, menggambar, berhitung dan menulis. Bahkan anak-anak juga diajari untuk mengakses internet. "Dipasang internet juga disitu," kata dia.
"Saya biasa ke Gili setiap Kamis. Saya megang 10 Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM), satu PKM terdiri dari 10-20 orang," kata tambahnya.
Dia mengaku senang bisa bertugas di Gili Ketapang, sukanya karena bisa bekerja sambil liburan. Kedua, dia juga merasa senang karena masyarakat di Gili Ketapang bisa terbantu dengan program PNM.
"Dukanya, kalau musim hujan kena ombak, panas-panasan di Gili," sambung dia.
Dia berharap, nasabah PNM Mekaar yang ada di Gili Ketapang bisa terbantu dengan adanya Program PNM Mekaar. Harapan lain, agar pembiayaan kepada nasabah ke depan bisa meningkat dan usaha para nasabah bisa berkembang.
Melihat perjuangan para AO muda, Sugiyati berharap para AO tidak patah semangat. Menurutnya para AO bisa menjadikan kendala yang dihadapi sebagai sarana untuk belajar.
"Jangan sia-siakan usia emas kalian, untuk tabungan sebagai bekal nantinya. Yakin bisa, pasti bisa, let's do it," pesan Sugiyati.
Sebagai informasi, hingga 31 Januari 2023 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp208,35 triliun kepada nasabah PNM Mekaar, yang berjumlah 14.128.133 juta.
Saat ini, PNM memiliki 3.551 kantor layanan PNM Mekaar dan 705 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 provinsi, 513 kabupaten/kota, dan 6.657 kecamatan.
Baca Juga: Program BUMN Dorong Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Banyuwangi