Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa masyarakat akan rugi jika tidak beralih dari kendaraan berbahan bakar bensin ke kendaraan listrik.
"Nanti kan dia kalau mau pakai itu (bensin) lebih sulit, cost dia pasti lebih mahal. Kami sudah hitung kalau pakai listrik dengan fosil pasti cost per bulan itu akan mahal," kata Luhut di Jakarta, dikutip Selasa (21/2/2023).
Apalagi kata Luhut keuntungan akan lebih di dapat bagi para pengemudi ojek online, karena tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk membeli BBM setiap harinya.
"Kalau sepeda motor, apalagi konversi, itu seperti Grab (ojek online) akan lebih menguntungkan buat mereka," imbuhnya.
Baca Juga: Pemerintah Pertimbangkan Standarisasi Baterai Kendaraan Listrik, Gunakan Sistem Swap
Luhut bilang saat ini besaran subsidi kendaraan listrik tinggal menunggu hitungan Kementerian Keuangan. Luhut mengatakan bakal diterbitkan peraturan menteri keuangan (PMK) pada pekan pertama Maret 2023.
"Tadi kami sudah rapat, Presiden (Jokowi) sudah kasih arahan tinggal sekarang Kemenkeu merumuskan, kami harapkan minggu pertama Maret (2023) PMK sudah keluar," ungkapnya.
Luhut menegaskan sumber subsidi kendaraan listrik bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Kendati, ia belum mengetahui berapa besaran yang dianggarkan Kemenkeu.