Suara.com - Banyak orang saat ini sudah malas membawa atau jajan dengan membayar dengan uang kertas. Saat ini, banyak orang lebih memilih transaksi digital atau elektronik saat membeli kopi atau camilan.
Hal ini dilihat dari data transaksi Bank Indonesia yang menunjukkan transaksi lewat digital naik. Pada Januari tahun 2023 ini, tercatat transaksi uang elektronik mencapai Rp36,57 triliun atau tumbuh 26,08%.
Sedangkan, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit naik 5,42% menjadi Rp 689,09 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, tumbuhnya transaksi digital ini karena aksesnya semakin mudah dan pesatnya digital banking.
Baca Juga: Harga Rumah Merangkak Naik, Milenial Makin Sulit Dapat Hunian
Selain itu, alasan meningkatnya transaksi digital karena budaya pembayaran non tunai (cashless) pada masyarakat Indonesia mulai berkembang.
"Sementara itu, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan pada Januari 2023 meningkat 5,07% (yoy) mencapai Rp 930,05 triliun," ungkap Perry dalam konferensi pers, Kamis (16/2/2023).
Meskipun meningkat, tapi uang kartal yang beredar pada Januari 2023 turun, di mana pada Desember 2022 lalu mencapai Rp 1.026,5 triliun.
Namun demikian, Bank Indonesia akan terus memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca Juga: Perhatian! Bunga Kredit Sudah Mulai Naik Bulan Januari Kemarin