Pernyataan Kontras Jokowi, Klaim Dukung Transortasi Umum Tapi Jor-joran Kasih Subsidi Kendaraan Listrik

Jum'at, 17 Februari 2023 | 13:40 WIB
Pernyataan Kontras Jokowi, Klaim Dukung Transortasi Umum Tapi Jor-joran Kasih Subsidi Kendaraan Listrik
Peringatan Hari Pers Nasional yang diselenggarakan di Medan, Sumatera Utara dihadiri oleh Presiden Jokowi. (YouTube/Sekretariat Presiden
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada yang menarik dari pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) disela-sela acara penyelenggaraan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Kamis kemarin.

Ketika ditanya awak media soal bengkaknya biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebesar Rp18 triliun Jokowi tak mempermasalahkan hal tersebut. Dia bilang bahwa pemerintahnya sangat pro terhadap pembangunan fasilitas infrastruktur transportasi bagaimanapun caranya.

"Kita ini harus pro kepada transportasi massal. Hati-hati, jangan pro pada kendaraan pribadi sehingga yang namanya MRT, LRT, kereta api, kereta api cepat itu menjadi sebuah keharusan bagi kota besar," kata Jokowi dikutip Jumat (17/2/2023).

Namun pada momen yang sama Jokowi melontarkan pernyataan yang sangat kontras, dimana dia mengaku sangat senang dengan penjualan mobil dan motor yang meningkat drastis, tak heran kata Jokowi sekarang terjadi kemacetan yang luar biasa di sejumlah daerah di Indonesia.

Baca Juga: Prabowo Temui Jokowi di Istana, Ternyata Ini yang DIbahas Mereka

Tak sampai disitu saja pada acara yang sama pula, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah saat ini tengah menggodok pemberian insentif atau subsidi untuk pembelian mobil dan motor listrik baru.

Jokowi menyebut besaran subsidi tersebut masih dihitung oleh Kementerian Keuangan. Tapi, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan pernah menyebut besaran subsidi yang akan diberikan mencapai Rp7 juta untuk motor listrik.

"Tapi tentu saja didahulukan untuk motor dulu. Tadi mobil-mobil listrik saya tanya antrenya ada yang setahun, antre ada yang dua bulan, enam bulan, inden. Apalagi diberi insentif. Tapi tetap dalam perhitungan dan kalkulasi tentunya," jelas Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI