Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta semua pihak tangapi serius masalah air. Pasalnya, penjumlahan penduduk Indonesia berpengaruh kepada permintaan air tambah satu persen setiap tahunnya.
"Jadi kalau tidak hati-hati mengatasi ke depan dunia akan kekurangan air bersih. Jadi kita tidak boleh menganggap remeh masalah air," ujar Luhut di Jakarta yang ditulis, Jumat (17/2/2023).
Luhut melanjutkan, dalam gelaran COP UNFCCC juga menekankan pengaruh perubahan iklim terhadap krisis air. Maka itu, dia menilai dibentuknya 2030 Water Resource Group untuk memperkecil jarak antara permintaan dan ketersediaan air bersih secara global.
"Forum ini bisa dikatakan milestones penting menuju 2030, dengan tujuan mewujudkan ketahanan air untuk semua," jelas dia.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bergairah, Tahun Ini Industri Konstruksi Diprediksi Tumbuh 5,7%
Mantan Menkopolhukam ini menuturkan, fokus isu pada WWF ke sepuluh akan disampaikan secara tematik, berdasarkan regional, dan proses politik yang akan segera dibahas untuk mencari solusi nyata, inovatif, dan menghasilkan rencana aksi yang dapat segera diimplementasikan.
"Kami memahami bahwa setiap daerah memiliki tantangannya sendiri. Untuk itu, kita perlu bekerja sama menentukan prioritas permasalahan pengelolaan air yang ada. Dibutuhkan komitmen regional," kata dia.
WWF menurut Menko Luhut merupakan wadah untuk membangun kerja sama yang kuat, dapat dimulai dengan berbagi data hingga berbagi ilmu pengelolaan air yang tepat.
"Dengan pengelolaan yang tepat, harmonisasi antara sosial dan lingkungan dapat memberikan value added di sektor ekonomi dan hal tersebut dapat dimaksimalkan. Kami dengan bangga mengumumkan peningkatan kualitas air yang signifikan di Indonesia, khususnya dengan restorasi sungai Citarum," imbuh dia.
"Kita harus jadikan pengelolaan air sebagai prioritas dan memastikan keberlanjutannya untuk anak, cucu kita. Dibutuhkan komitmen, aksi, kepemimpinan dan implementasinya," pungkas Luhut.
Baca Juga: Kondisi Ekonomi Kian Menantang, Peruri Atur Strategi Hadapi Resesi