Suara.com - DKI Jakarta sudah terbiasa dengan kata kemacetan. Setiap pagi dan sore hari pastinya hampir semua jalanan di DKI Jakarta mengalami kemacetan.
Namun, kemacetan Jakarta bisa lambat laun bisa menimbulkan penyakit yang kronis bagi warganya.
Pengamat Transportasi dan Tata Kota dari Universitas Trisakti menyebut, penyakit yang bisa mendera warga Jakarta akibat kemacetan diantaranya stress dan TBC.
"Secara psikologis bisa kena TBC, tekanan batin capek deh, karena persoalannya itu tadi, tekanan waktu perjalanan. Sebetulnya kalau diteliti hampir rata-rata orang Jakarta itu stres," ujarnya dalam sebuah diskusi yang disiarkan di YouTube BPTJ, Rabu (15/2/2023).
Baca Juga: Perluas Jaringan Bisnis Global, PTPN III Gandeng Mitra Strategis dari Korsel
Yayat memaparkan, alur kendaraan paling banyak yang menimbulkan kemacetan yaitu menuju Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Dua wilayah Jakarta ini diketahui sebagai pusat bisnis.
"Tujuan utama orang-orang itu ke Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat, karena dia pusat pemerintahan dan bisnis. Tata ruangnya menunjukkan seperti itu," jelas dia.
Untuk mengurangi kendaraan pribadi, maka bilang Yayat, perlu adanya tata kelola manajemen transportasi massal yang terintegrasi dari sisi kendaraan, tarif, hingga ketepatan waktu.
Menurut dia, Stasiun Manggarai juga tidak cukup hanya diperbaharui, pembenahan dari sisi integrasi juga harus dilakukan agar tidak terjadi penumpukan.
"Layanan kereta apinya makin bagus, angkat jempol, kecuali di Manggarai angkat kaki. Karena sekali lagi kita perlu benahi integrasi di Manggarai," kata dia.
Baca Juga: Ives Summit 2023 Bahas Bisnis dengan Peluang Perputaran Uang Sekira Rp 40 Triliun