Suara.com - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengumumkan bakal melakukan pembelian saham kembali atau buyback. Jika tidak ada aral melintang emiten tambang ini bakal menyiapkan sedikitnya Rp4 triliun dalam aksi korporasi ini.
Mahardika Putranto Corporate Secretary Adaro Energy, Mahardikan Putranto mengatakan buyback saham tersebut akan dilakukan sesuai ketentuan dalam POJK No. 2/2013 dan SEOJK No. 3/2020, yakni jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20 persen dari modal disetor, dan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor perseroan.
"Merujuk pada ketentuan yang dimaksud, Perseroan berencana untuk melakukan Pembelian Kembali Saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp4 triliun," ujar Mahardika dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu (15/2/2023).
Perseroan akan melakukan Pembelian Kembali Saham dalam jangka waktu 3 bulan terhitung sejak tanggal 15 Februari 2023 sampai dengan 15 Mei 2023 dan akan dilaksanakan melalui BEI.
Baca Juga: Laba Bersih Emiten Taipan Winarko Sulistyo Anjlok 80 Persen di 2022
Jika dana yang dialokasikan untuk Pembelian Kembali Saham Perseroan telah habis dan/atau jumlah saham yang akan dibeli kembali telah terpenuhi, maka Perseroan akan melakukan keterbukaan informasi terkait dengan penghentian pelaksanaan Pembelian Kembali Saham.
Pada tahun 2021, Perseroan telah melakukan pembelian kembali saham dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan berdasarkan POJK 2/2013. Periode pembelian kembali saham tersebut dilakukan dalam 4 kali masa perpanjangan dengan periode yang terakhir adalah 16 September 2022 sampai dengan 16 Desember 2022. Pada periode sebagaimana dimaksud, Perseroan telah melakukan pembelian kembali saham sebesar 1 miliar lembar saham atau 3,13% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan.
Dengan asumsi penggunaan dana untuk Pembelian Kembali Saham oleh Perseroan sebesar Rp4 triliun sudah termasuk biaya transaksinya dan tidak termasuk biaya untuk komisi pedagang perantara efek dan biaya lain yang berkaitan dengan Pembelian Kembali Saham.