Ekonomi Lesu, Perusahaan Otomotif Ford PHK 1.300 Karyawan

Rabu, 15 Februari 2023 | 09:20 WIB
Ekonomi Lesu, Perusahaan Otomotif Ford PHK 1.300 Karyawan
Pemberhentian karyawan di Inggris merupakan bagian dari program restrukturisasi Ford. Secara keseluruhan, Ford akan memberhentikan 3.800 karyawan di Eropa.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan otomotif Ford pada Selasa (14/2/2023) mengumumkan bakal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada 1.300 karyawannya di Inggris dalam dua tahun kedepan.

Mengutip BBC News, Selasa (15/2/2023) pemberhentian karyawan di Inggris merupakan bagian dari program restrukturisasi Ford. Secara keseluruhan, Ford akan memberhentikan 3.800 karyawan di Eropa.

Ford mengurangi karyawan di divisi pengembangan seiring melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan bersiap menghadapi transisi ke kendaraan elektrik.

Pemberhentian karyawan Ford di Inggris terutama akan dilakukan di pusat riset milik perusahaan tersebut di Dunton, Essex. Para karyawan di pabrik Halewood, Dagenham, dan Daventry tidak akan terpengaruh program restrukturisasi.

Baca Juga: Melambat, Ekonomi Indonesia Diprediksi Hanya Tumbuh 5,1%

Peliknya situasi ekonomi di Inggris membuat Ford menutup pabrik mesin di Bridgend dua tahun lalu.

Sebelumnya, perusahaan teknologi informasi Yahoo mengumumkan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada sekitar 1.000 karyawannya pada tahun ini.

Karyawan yang diberhentikan termasuk setengah dari keseluruhan karyawan divisi teknologi iklan yang mengalami PHK sampai akhir tahun ini.

Yahoo secara total akan memberhentikan 20 persen dari karyawan perusahaan tersebut, sebagai bagian dari proses restrukturisasi besar-besaran divisi teknologi iklan.

Restrukturisasi yang dilakukan akan memungkinkan Yahoo untuk memfokuskan aktivitas bisnis dan investasi terhadap bisnis iklan utamanya, yaitu DSP (demand-side platform).

Baca Juga: Menko Airlangga: Situasi Ekonomi Saat Ini Belum Baik

Pendapatan Yahoo terpangkas setelah para pemasang iklan mengurangi anggaran sebagai respon terhadap tingginya inflasi dan resesi global yang tengah berlangsung.

Yahoo dimiliki oleh perusahaan ekuitas Apollo Global Management yang melakukan buyout dengan dana US$5 miliar pada 2021 lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI