Suara.com - Kelangkaan stok minyak goreng merek MinyaKita ternyata dimanfaatkan salah satu oknum untuk ikut menimbunnya. Hal tersebut terungkap usai Tim Satgas Pangan Provinsi Sumut menemukan 75 ton atau 7 ribu kardus Minyakita yang ditimbun di Sumatera Utara.
Mulanya Tim Satgas Pangan melakukan sidak di tingkat produsen dan mengunjungi salah satu penyalur minyak goreng dengan nama PT. Yargo Anugerah Nusantara (YAN) atau PT Yargo Jawara Retail di Jalan Brigjen Zain Hamid, Kecamatan Medan Johor. Saat sidak tersebut ditemukan sekitar 7.000 kardus minyak goreng dengan merek MinyaKita.
"Terdapat Minyakita sebanyak 75 ton atau 7.000 kardus," ungkap Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut Naslindo Sirait dikutip Selasa (14/2/2023).
Menurut Naslindo, produsen ini mulanya mengaku tidak memproduksi atau menyalurkan Minyakita.
Baca Juga: Tekan Angka Inflasi, Ganjar Targetkan Penurunan Harga Beras dan Minyak Goreng
"Mereka mengaku hanya memproduksi minyak curah. Tapi setelah temukan terdapat Minyakita di gudangnya," paparnya.
Temuan Minyakita yang berada di gudang itu ternyata sudah diproduksi sejak November dan Desember 2022. Namun, hingga tanggal waktu yang telah ditentukan minyak goreng bersubsidi itu belum didistribusikan.
"Ini baru 1 produsen atau distributor. Di Sumut ada 16 produsen di Sumut dengan kebutuhan kita itu hampir 13 ribu ton per bulannya. Maka itu kami minta produsen betul-betul melakukan distribusi sesuai aturan, jangan ada upaya menahan untuk mendapat keuntungan sesaat," papar Naslindo.
Lebih jauh, temuan 75 ton Minyakita yang ditimbun ini memperkuat penyebab kelangkaan minyak goreng kemasan rakyat (MGKR) di pasaran. Kelangkaan ini menjadikan minyak goreng sebagai penyumbang inflasi 2023.
Baca Juga: Sabar Ya Emak-emak, Pemerintah Batasi Pembelian Minyak Goreng MinyaKita