Suara.com - Produsen perlengkapan olah raga Adidas bakal merasakan kerugian besar imbas cerai dengan penyanyi Kanye West. Diperkirakan kerugian Adidas mencapai USD 1,3 miliar atau setara Rp 19,7 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.118/USD pada tahun ini.
Seperti dilansir dari CNN, Adidas telah memutus kontrak penjualan pakaian dan sepatu dengan Kanye West atau Ye, setelah rapper itu mengeluarkan komentar antisemit.
Setelah pernyataan anti semit itu, Adidas langsung memutuskan untuk akhiri kemitraan dengan Ye yang sudah terjalin selama sembilan tahun itu.
Imbas putusnya kontrak tersebut, Adidas juga mendapat dampak karena tidak bisa menjual produk kolaborasi dengan Ye yang telah diproduksi.
Baca Juga: Ekonomi Suram, Aplikasi Pesan antar Makanan Zomato Undur Diri dari Indonesia
Lantas manajemen mencari cara untuk tetap bisa menjual produk-produk tersebut. Salah satunya, Adidas akan menjual produk tersebut tanpa embel-embel merek Kanye West yaitu Yeezy.
Sementara, Pakar ritel dan direktur pelaksana di konsultan ritel Strategic Resource Group Burt Flickinger menyebut, terlepas dari cara itu, Adidas tetap akan mengalami masalah dalam menjual kembali produk kolaborasi Yeezy.
"Benar-benar tidak ada pilihan yang baik untuk merek ini yang berada di antara prestise dan kemewahan," kata Burt seperti dikutip, Senin (13/2/2023).
Sebelumnya, alasan Adidas untuk cerai kemitraaan karena tidak memberikan toleransi kepada pihaknya yang mengutarakan anti semitisme.
Adidas menganggap Ye melanggar nilai-nilai keragaman dan inklusi, saling menghormati dan keadilan perusahaan.
Atas putusnya kemitraan itu juga berimbas pada, pergerakan saham Adidas (ADDDF) yang mengalami penurunan sekitar 11% di perdagangan Frankfurt. Saham Adidas (ADDDF) telah turun 45% selama setahun terakhir.