Suara.com - Miliarder India Gautam Adani harus gigit jari setelah dirinya terdepak dari daftar 10 orang terkaya di dunia karena masalah yang menimpa perusahaannya.
Kini dia tengah berusaha meyakinkan investor setelah perusahaannya membuat kejutan dengan membatalkan penjualan sahamnya.
Pada Rabu pekan lalu, Adani Enterprises mengatakan akan mengembalikan US$2,5 miliar (senilai Rp37,8 triliun) yang diperoleh dari penjualan kepada investor.
Keputusan itu tidak akan memengaruhi "operasional kami yang sedang berlangsung dan rencana-rencana di masa depan", kata Adani dikutip dari BBC Indonesia, Senin (13/2/2023).
Baca Juga: Sambut Awal Pekan, IHSG Rebound ke 6.895 Menguat 0,22 Persen
Langkah itu akhirnya diambil setelah berbagai masalah muncul pasca-perusahaan investasi AS menuduh perusahaan Grup Adani melakukan penipuan berupa manipulasi saham.
Namun, grup perusahaannya kehilangan US$108 miliar (senilai Rp1.635 triliun) dari nilai pasar mereka selama beberapa hari terakhir.
Adani sendiri telah kehilangan US$48 miliar (senilai Rp726,7 triliun) dari kekayaan pribadinya, dan sekarang berada di urutan ke-16 dalam daftar miliarder real-time Forbes. Padahal pada Januari 2023 lalu Adani adalah orang terkaya ketiga di dunia.
Diketahui firma investasi Hindenburg Research yang berbasis di AS menerbitkan sebuah laporan yang menuduh kelompok Adani melakukan manipulasi saham dan penipuan akuntansi selama puluhan tahun yang menyebabkan sejumlah saham grupnya anjlok.
Baca Juga: Sucor Sekuritas Pegang Underwriter Obligasi Senilai Rp9 Triliun Sepanjang 2022