Suara.com - Saat ini banyak mal-mal di DKI Jakarta yang sepi pengunjung. Bahkan saking sepinya, mal tersebut seperti kuburan yang juga sepi.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey, salah satu penyebab mall sepi, karena menggunakan sistem strata. Dia menjelaskan, dengan sistem strata, para tenant membeli tempat di dalam mal, sehingga mereka bebas apakah akan membuka atau menutup usaha.
"Jadi sebenarnya bukan mati mal-nya, tapi yang kesorot itu mal-mal yang tipenya strata," ujarnya seperti dikutip Jumat (10/2/2023).
Sepinya mal, lanjut Roy, bisa disebabkan para pemiliknya telat melakukan perubahan strategi di pasca pandemi covid-19. Dia mencontohkan, Ratu Plaza yang mulai sepi pengunjung.
Roy menyebut, seharusnya Ratu Plaza mulai berubah konsep, dengan tidak hanya fokus pada penjualan elektronik saja. Karena, saat ini, masyarakat lebih memilih membeli elektronik secara online.
Dia menyarankan, Ratu Plaza berubah menjadi pusat makanan dan minuman. Sebab, masyarakat lebih memilih makan dan minum terlebih dahulu sebelum berbelanja.
"Sebelum tahun 2000 orang belanja dulu baru makan minum, tapi setelah 2015 ke atas atau sekarang orang makan minum dulu baru belanja," kata dia.
Roy menambahkan, mal-mal yang tidak mengedepankan makanan dan minuman lambat laun akan ditinggalkan pengunjung.