Suara.com - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatat penurunan laba sepanjang tahun lalu, emiten produsen kebutuhan dapur ini mencatat laba Rp5,364 triliun atau turun 6,8 persen dibanding tahun 2021 yang terbilang Rp5,758 triliun.
Dampaknya laba per saham dasar ke level Rp141 per lembar, sedangkan akhir tahun 2021 berada di level Rp151.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2022 yang telah di audit pada lama perusahaan, Kamis (9/2/2023).
Padahal penjualan bersih tumbuh 4,3 persen menjadi Rp41,218 triliun yang ditopang penjualan kebutuhan rumah tangga dan perawatan tumbuh sebesar 3,3 persen menjadi Rp27,256 triliun. Senada, penjualan produk makanan dan minuman terkerek 6 persen menjadi Rp13,962 triliun.
Baca Juga: Tahun Politik, Saham-saham Sektor Ini tetap Bisa Beri Cuan
Sayangnya, harga pokok penjualan bengkak 11,05 persen menjadi Rp22,153 triliun. Salah satu pemicunya, bahan baku naik 7,4 persen menjadi Rp15,976 triliun.
Akibatnya, laba kotor menyusut 2,8 persen menjadi Rp19,064 triliun.
Sementara itu, total kewajiban terkikis 2,7 persen menjadi Rp14,32 triliun. Sedangkan ekuitas berkurang 7,4 persen menjadi Rp3,997 triliun.