Suara.com - Harga batu bara global anjlok cukup dalam pada perdagangan hari Rabu (8/2/2023), penurunannya pun cukup dalam hampir 9 persen.
Pada perdagangan Rabu (8/2/2023), harga batu kontrak Maret di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 229 per ton. Harganya ambruk 8,89 persen dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.
Pelemahan ini memutus tren positif batu bara pada dua hari sebelumnya. Pada Senin dan Selasa (6-7/2/2023), harga batu bara melambung 12,96 persen.
Kembali menurunnya harga batu bara disebabkan oleh aksi profit taking, anjloknya harga gas, serta proyeksi melemahnya permintaan. Sehingga secara year to date, harga batu bara di bursa ini merosot 37 persen dari sebelumnya US$ 404 per ton.
Baca Juga: Mayday-mayday, Saham Garuda Indonesia Terjun Bebas Terendah dalam Sejarah Perseroan
JP Morgan mencatat, harga batu bara menukik tajam dari kisaran US$ 400 per ton ke US$ 260 per ton akhir Januari 2023. Pemicunya adalah kenaikan stok dan koreksi harga gas alam.
“Kami tidak terkejut dengan penurunan harga batu bara. Tetapi, kami terkejut oleh besaran penurunannya. Selain itu, harga batu bara Indonesia berkalori rendah turut ambles, seiring turunnya permintaan ekspor di tengah kecukupan pasokan,” tulis JP Morgan dalam catatan harian dikutip Kamis (9/2/2023).