Waduh, Mentan Bilang Beras Aman Tapi Pedagang Sebut Kurang

Rabu, 08 Februari 2023 | 14:22 WIB
Waduh, Mentan Bilang Beras Aman Tapi Pedagang Sebut Kurang
Mentan Syharul Yasin Limpo menjamin stok beras nasional aman hingga lebaran lantaran panen raya di mana-mana sedang berjalan, tapi pedagang sebut stok kurang.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi Pasar Induk Cipinang, Jakarta, pada Selasa kemarin (7/2/2023). Dalam kunjungan tersebut, Syharul menjamin stok beras nasional aman hingga lebaran lantaran panen raya di mana-mana sedang berjalan.

Untuk menunjukkan bahwa beras aman, Syahrul melihat 21 truk berisi 494 ton beras yang terparkir di Pasar Induk. Ratusan ton beras serta kunjungan menteri pertanian itu menuai polemik di kalangan pedagang beras di Cipinang.

"Itu beras dari seorang pengusaha, dari Palembang," kata Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang Zulkifli Rasyid dikutip Rabu (8/2/2023).

Zulkifli mengatakan kunjungan Syahrul tersebut telah dipersiapkan oleh seorang pengusaha untuk menunjukkan bahwa stok beras aman. Padahal, kata dia, faktanya stok beras nasional sedang seret. "Saya harap menteri jangan membuat pencitraan di saat beras kurang," kata Zulkifli.

Baca Juga: Harga Beras Mahal, Pedagang Pasar: Bulog Tak Becus

Seharusnya, kata Zulkifli, seorang pejabat mesti turun ke banyak lapangan mendengarkan dari para petani agar mengetahui fakta sesungguhnya. Di lapangan, kata Zulkifli, banyak petani gagal panen karena beberapa faktor. "Petani di beberapa daerah gagal panen karena banjir," ujarnya.

Selain karena banjir, panen raya tahun ini juga berkurang. Menurut Zulkifli, stok beras nasional kurang karena panen tahun ini tidak maksimal lantaran efek dari kelangkaan pupuk.

"Kan kita tahu pupuk langka, harganya jadi tinggi juga. Petani kesusahan mendapatkan pupuk wong mahal," kata dia.

Karena berbagai faktor itu, kata Zulkifli, membuat kelangkaan beras. "Kenapa saya bilang langka karena harganya Rp 11.700 per kilogram. Jauh di atas harga eceran tertinggi beras medium sebesar Rp 9.450," katanya. "Kalau enggak langka enggak mungkin segitu harganya. Itu kan logika ekonomi, logika pasar." pungkasnya.

Baca Juga: Profil dan Rekam Jejak Budi Waseso, Bakal Gantikan SYL Jadi Menteri Pertanian?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI