Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan hari Rabu (8/2/2023) dibuka pada level 6.935.
Mengutip data RTI, hingga pukul 09:04 Wib laju IHSG terus merangkak naik hingga posisi 6.953 atau telah menguat 0,27 persen.
Tercatat sebanyak 1,3 miliar lembar saham telah diperdagangkan di menit-menit awal, dengan nilai perdagangan sebesar Rp521 miliar dan frekuensi perdagangan baru mencapai 74 ribu transaksi.
Sebanyak 196 saham berhasil menghijau, 105 bergerak merah dan 238 saham bergerak stagnan.
Baca Juga: Biar Dilirik Investor Global, Perusahaan Tercatat RI Harus Lulus Tata Kelola yang Baik
Sementara itu indeks LQ45 juga ikutan bergerak menguat, pada awal perdagangan indeks ini naik 2,2 basis poin atau menguat 0,24 persen ke level 958.
Meski dibuka menguat, IHSG hari ini berpotensi untuk tertekan.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan memang pergerakan IHSG saat ini memiliki potensi naik terbatas. Salah satu sentimen adalah rilis data perekonomian yang telah terlansir ditambah dengan rilis data kinerja emiten secara full year 2022.
Meskipun demikian, sentimen ini belum terlihat disokong oleh capital inflow yang deras ke dalam pasar modal Indonesia.
"Sehingga peluang adanya tekanan jangka pendek juga masih terlihat," kata William.
Baca Juga: Jokowi Kritik Praktik Goreng Saham di Pasar Modal, BEI Bisa Apa?
Meski begitu momentum koreksi dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan pembelian mengingat saat ini masih di awal tahun.
William memprediksi indeks saham bakal bergerak di rentang support 6.878 dan resistance 7.002. Untuk saham pilihan, William merekomendasikan UNVR, BBCA, BBRI, ICBP, ASRI, PWON, TBIH, dan TLKM.