Suara.com - Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keungan (OJK), Inarno Djajadi, membeberkan proses penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO) PT Pertamina Hulu Energi atau PHE.
Dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023, Inarno mengatakan, saat ini baru PT Pertamina Geothermal Energy atau PGE sudah memasuki proses IPO. Sementara untuk anak usaha PT Pertamina (Persero) lainnya, yakni PHE mengalami penundaan.
PT Pertamina Hulu Energy (PHE) tengah menyusun laporan keuangan periode yang berakhir 31 Desember 2022 sebagai landasan penyusunan propektus penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan incaran dana sebesar Rp8- 9 triliun.
"Rencana IPO PHE sedikit tertunda karena hal teknis laporan keuangan. nantinya menggunakan laporan keuangan periode 31 Desember 2022." kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi dalam paparan media, Senin (6/3/2023).
Baca Juga: 302 Saham Ambruk ke Zona Merah, IHSG Awal Pekan Ini Ditutup Longsor
Inarno menambahkan, dalam aksi korporasi itu, PHE mengincar dana sebesar Rp8-9 triliun dari investor pasar modal.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansyuri menyampaikan, PHE akan melepas 15 persen saham melalui IPO, dengan incaran dana sebesar Rp8- 9 triliun.
"PHE telah menyampaikan registrasi IPO ke OJK," kata Pahala di DPR RI pada akhir tahun lalu.
Rencananya, dana IPO guna menambah kebutuhan modal kerja yang ditaksir mencapai Rp60 triliun - Rp90 triliun untuk pengembangan blok-blok Migas.
Baca Juga: Ekonomi Tahun Ini Diprediksi Bakal Macet, OJK Siapkan Mitigasi Risiko