Cerita Ayah Belikan Rumah Subsidi KPR BTN untuk Anak hingga Keluarga Kecil Punya Rumah

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Selasa, 07 Februari 2023 | 06:50 WIB
Cerita Ayah Belikan Rumah Subsidi KPR BTN untuk Anak hingga Keluarga Kecil Punya Rumah
Warga beraktivitas di depan rumah bersubsidi pemerintah yang disalurkan Bank BTN di kompleks Perumahan Mutiara Puri Harmoni, Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (5/2/2023). [Suara.com/Wawan Kurniawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjelang sore hari, keluarga Muin Golam (35) sedang sibuk merapikan beberapa ruangan rumah yang belum lama ia dan istrinya Lisdawati (34) beli di kompleks Perumahan Mutiara Puri Harmoni, Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (5/2/2023). Mereka membeli rumah tersebut dari tangan pemilik pertamanya.

Dibantu oleh Bapak, adik dan keponakannya yang sedang mengecat rumah, Muin tampak sedang merapihkan bagian plafon. Sedangkan istrinya, Lis juga nampak sibuk menjaga dua buah hatinya yang masih kecil-kecil.

Saat berbincang, Muin Golam bersama Lisdawati baru membeli rumah tersebut sejak Desember 2022 lalu. Rumah impian keluarga kecil mereka itu akhirnya bisa dapatkan setelah menabung dari hasil mengumpulkan gajinya sebagai seorang karyawan swasta di sebuah perusahaan pembiayaan kredit motor di Tangerang. Sedangkan Lisdawati hanyalah seorang Ibu Rumah Tangga.

“Kemarin itu kita belinya over kredit bang. Kena sekitar Rp63 juta sama pasang saluran air, pemilik pertamanya baru nempatin setahun, trus kita renovasi dikit abisin tanah sampai ke belakang buat dapur sama tempat nyuci,” ujar Lis seraya mencuci pakaian yang sudah berada di dalam ember di teras depan rumahnya.

Baca Juga: BTN Gandeng Gramedia Permudah Karyawan Miliki Rumah

Lis juga menceritakan bahwa dia dan suaminya berinisiatif untuk merenovasi tanah kosong dibagian belakang rumahnya agar bisa dimanfaatkan untuk tempat mencuci, kamar mandi dan dapur serta ruang kecil untuk penyimpanan.

“Benerin rumah dari depan sampai belakang habis sekitar Rp37 juta, skalian bikin wastafel sama mini kitchen set,” lanjut Lisdawati menceritakan.

Karena masih dalam tahap renovasi, Lisdawari dan suaminya Muin Golam kekinian belum tinggal penuh di rumah tersebut, Dia baru seminggu sekali datang ke rumah barunya itu. Alasan lainya, karena memang belum banyak diisi perabotan rumah tangga di dalam rumah tersebut.

“Kalau sekarang ini kan masih direnov, jadi kita ke sini tiap minggu saja, sekalian bersih-bersih sama ngecet. Karena hari libur juga, jadi bapak saya, adek saya sama ponakan saya bisa dateng ke sini buat bantu-bantu ngecetin rumah, daripada diupahin ke orang bayar lagi Rp 3 juta,” kata Lis yang mengaku bertemu dengan sosok suaminya saat dirinya masih menjadi pegawai konter HP di kawasan Perumahan Taman Royal Tangerang.

Beli Rumah untuk Anak

Baca Juga: Dukung Zero Backlog Perumahan di 2045, Ini 6 Langkah Strategis Usulan Bank BTN

Lain lagi dengan cerita Mudji (58), ia mengaku membeli rumah di kawasan tersebut untuk anak laki-lakinya. Saat ditemui Mudji sedang melihat-lihat rumah baru anaknya yang lokasinya 2 gang tak jauh dari rumah Lisdawati.

Rumah bersubsidi pemerintah yang disalurkan Bank BTN di kompleks Perumahan Mutiara Puri Harmoni, Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (5/2/2023). [Suara.com/Wawan Kurnia
Rumah bersubsidi pemerintah yang disalurkan Bank BTN di kompleks Perumahan Mutiara Puri Harmoni, Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (5/2/2023). [Suara.com/Wawan Kurniawan]

Bersama Istrinya, Mudji bercerita alasan membelikan anaknya rumah bersubsidi tersebut karena lokasinya dekat dengan tempat tinggalnya.

“Saya beli buat anak, nanti biar anak yang cicil. Saya tinggal enggak jauh dari sini, belakang kantor Polsek (Rajeg), jadi biar ngga jauh dari anak-anak, lagian kalau untuk perumahan bersubsidi yang jaraknya paling deket dari kota Tangerang ya daerah sini," kata dia.

"Trus nanti juga bakal dibangun jalan tol yang tembus ke Tol Bandara,” kata Mudji menjelaskan.

Mudji menceritakan ia membeli rumah dengan type 30 dengan luas tanah 60 meter persegi. Awalnya ia membayar booking Rp 1 juta untuk mendapatkan slot.

Kemudian setelah unit ia tentukan, Mudji membayar uang muka (DP) sebesar Rp31,5 juta. Yang membuatnya senang uang tersebut sudah termasuk semua pengurusan surat-surat administrasi hingga proses akad.

“Jadi waktu itu saya booking dulu Rp1 juta buat ambil slot, trus saya bayar total Rp 31,5 juta ditambah uang booking tadi. Kalau untuk cicilannya per bulan sekitar Rp 1,2 juta dengan bunga 0,4 persen selama 5 tahun, setelah itu mengikuti suku bunga sampai selesai selama total 15 tahun cicilan,” terang Mudji.

Sebagai informasi, perumahan Mutiara Puri Harmoni, Rajeg, Kabupaten Tangerang merupakan salah satu residensial yang menawarkan rumah bersubsidi dibawah pembiayaan KPR bank BTN yang nyaman dan strategis.

Terlebih lokasi rumah subsidi ini di jalan utama Rajeg dan dekat dengan fasilitas publik serta infrastruktur pendukung.

Perumah KPR bersubsidi Mutiara Puri Harmoni ini tersedia dengan tipe 28, dengan luas lahan 60 meter persegi dengan fasilitas 2 kamar tidur, satu kamar mandi dan satu garasi parkir kendaraan.

Target BTN

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN sebelumnya menargetkan penyaluran KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) sepanjang tahun 2023 sekitar 182.250 unit senilai Rp27,337 triliun. Target tersebut diasumsikan dengan harga rumah sekitar Rp150 juta per unitnya.

Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar usai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama KPR Sejahtera FLPP dan Pembiayaan Tapera Tahun 2023 dengan Bank Penyalur di Jakarta, Rabu (28/12/2022) lalu.

Seminar Economic and Property Outlook Bank BTN Tahun 2023 dengan tema "Tantangan Penyediaan Perumahan Rakyat Ditengah Ketidakpastian Ekonomi Global", di Jakarta, Rabu (7/12/2022). (Dok: BTN)
Seminar Economic and Property Outlook Bank BTN Tahun 2023 dengan tema "Tantangan Penyediaan Perumahan Rakyat Ditengah Ketidakpastian Ekonomi Global", di Jakarta, Rabu (7/12/2022). (Dok: BTN)

“Kami optimistis dapat mencapai target penyaluran pembiayaan untuk KPR subsidi tersebut seiring dengan masih tingginya permintaan rumah khususnya bagi rumah subsidi di Indonesia,” ucap Hirwandi Gafar.

Dari jumlah target Bank BTN tersebut kata Hirwandi, KPR FLPP masih mendominasi sebanyak 176.000 unit atau sekitar 80 persen dari kuota FLPP pemerintah yang sebanyak 220.000 unit pada 2023.

Sedangkan untuk pembiayaan Tapera diharapkan bisa mencapai 6.250 unit atau sekitar 62,5 persen dari target penyaluran KPR Tapera sebanyak 10.000 unit.

“Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah dan BP Tapera atas kerja sama yang terjalin dengan baik selama ini dalam rangka menyediakan hunian subsidi yang layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah melalui KPR Sejahtera FLPP dan Pembiayaan Perumahan Tapera,” jelas Hirwandi. [Suara.com/Wawan Kurniawan]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI