kemenaker

Kemnaker: Keahlian dan Keterampilan Tenaga Kerja Solusi Bonus Demografi

Senin, 06 Februari 2023 | 16:11 WIB
Kemnaker: Keahlian dan Keterampilan Tenaga Kerja Solusi Bonus Demografi
Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi. (Dok: Kemnaker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi mengatakan, keahlian dan keterampilan tenaga kerja usia produktif merupakan solusi dalam menghadapi bonus demografi. Sebab, mereka memiliki energi besar agar mampu menghadapi tantangan dan kompetisi di pasar kerja.

"Kalau tak dibekali keahilan dan keterampilan yang cukup untuk berkompetisi, maka anda kehilangan kesempatan untuk memenangkan pertarungan di pasar kerja," tutur Anwar saat membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Angkatan I Tahun 2023, di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi, di kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/2/2022).

Oleh karena itu, Anwar Sanusi meminta peserta PBK memanfaatkan kesempatan pelatihan ini sebaik-baiknya dan berusaha semaksimal mungkin saat uji kompetensi.

"Jangan cepat puas dengan kompetensi yang didapatkan dari program pelatihan. Rawat dan kembangkan terus kompetensi yang dimiliki. Ini adalah jendela peluang untuk memperbaiki kehidupan sosial dan ekonomi dan masa depan anda," ujarnya.

Baca Juga: Akhir Cerita Bunga, Ingin Menjadi Pekerja Migran Tapi Ditipu Perusahaan Berkedok Penyalur Tenaga Kerja

Anwar Sanusi mengungkapkan, setiap tahun Indonesia menghasilkan angkatan kerja dari lulusan SMA/SMK atau lembaga pendidikan tinggi, program diploma, politeknik maupun unversitas yang jumlahnya mencapai 3 juta orang/setiap tahun. Padahal kapasitas atau kemampuan untuk menampung angkatan kerja dengan pasar kerja belum seimbang.

"Kalau pun berimbang, pasti ada persoalan terutama kesesuaian kompetensi, keterampilan antara calon pekerja dengan tuntutan pekerjaan," ujarnya.


Anwar Sanusi menambahkan persaingan tenaga kerja Indonesia saat ini, bukan hanya menghadapi tenaga kerja Indonesia, melainkan juga dengan tenaga kerja di luar Indonesia. Karenanya, untuk memenangkan persaingan tersebut, perlu membekali keahlian dan keterampilan yang cukup kepada tenaga kerja usia produktif agar mampu memenangkan persaingan global di pasar kerja.

"Kita tak mungkin menutup pintu Indonesia untuk tak menerima tenaga kerja orang-orang di luar Indonesia karena di saat bersamaan, kita pun membanjiri pasar-pasar tenaga kerja di luar negeri. Hanya orang mampu dengan bekal cukup kompetisi dan memiliki keterampilan khusus, yang akan memenangkan persaingan tersebut," pungkasnya.

Baca Juga: Tindaklanjuti Laporan, Kemnaker Sidak Bandara Juanda untuk Cegah Keberangkatan 87 Calon PMI Nonprosedural

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI