Di lain sisi, produk reksa dana ini juga memiliki beberapa risiko dan kekurangan yang wajib dipahami investor, antara lain:
- Risiko nilai aktiva bersih atau NAB menurun akibat beragam hal, seperti, penurunan nilai efek portofolio, wanprestasi dari pihak penerbit obligasi atau bank, force majeure, dan perubahan suku bunga yang menyebabkan fluktuasi keuntungan investasi pasar uang.
- Risiko politik dan ekonomi.
- Risiko likuiditas.
- Risiko perubahan aturan.
- Risiko likuidasi dan pembubaran produk.
Selain itu, perlu dipahami juga jika reksa dana pasar uang adalah produk pasar modal dan bukan produk perbankan. Dalam kata lain, nasabah layanan tersebut tak dijamin oleh LPS atau Lembaga Penjaminan Simpanan. Walaupun begitu, asalkan terjamin dan diawasi oleh OJK atau Otoritas Jasa Keuangan, bisa dipastikan jika produk reksa dana jenis ini aman untuk dijadikan sebagai sarana investasi oleh investor.
Biasakan Dulu Diri dengan Dunia Investasi dengan Memilih Produk Rendah Risiko
Intinya, reksa dana pasar uang bisa dijadikan pilihan yang bijak oleh investor pemula karena memiliki tingkat risiko yang rendah dan lebih mudah untuk ditoleransi. Hal ini membuat investor dapat lebih terbiasa dengan dunia investasi. Baru saat sudah mulai memahami dengan cara membaca pasar, menganalisis emiten, dan memperkirakan pergerakan nilai investasi di waktu mendatang, Anda boleh memilih produk lain dengan tingkat risiko lebih tinggi guna memaksimalkan keuntungan.
Baca Juga: Investasi Asing Jangan Sampai Merusak Infrastruktur Jalan