Suara.com - Gedung tertinggi di dunia Burj Khalifa dikabarkan tidak memiliki sistem pembuangan sampah atau septic tank. Padahal, gedung yang memiliki tinggi 830 meter ini menghasilkan 15 ton limbah dalam sehari.
Mengutip dari Daily Star, Jumat (3/2/2023), pada masa pembangunan gedung Burj Khalifa di tahun 2008, negara UEA khususnya Dubai tengah dihadapi krisis kredit.
Apalagi, pembangunan gedung ini mengeluarkan dana sebesar USD 1,5 miliar.
Atas kondisi itu, maka pengembang tidak membangun septic tank, karena dinilai membangun septic tank adalah suatu pemborosan. Terlebih, saluran pembuangan di Dubai saat itu tengah rusak.
Baca Juga: Biar Tak Tertinggal Ekonomi, RUU Daerah Kepulaun Upaya Selamatkan Pulau Kecil di Indonesia
Maka dari itu, pengembang lebih memilih mengangkut limbah seberat 15 ton setiap hari, ketimbang memperbaiki sistem saluran yang sudah rusak.
Pengelolaan pembuangan tinja di Burj Khalifa juga tebilang baik. Karena, pengelola mendatangkan truk tinja setiap hari.
Bahkan, setiap hari kumpulan truk tinja berdatangan dan menyedot kotoran. Kemudian, tinja itu dibuang ke luar kota.