Suara.com - Bank Mandiri mencatatkan laba bersih sebesar Rp 41,2 triliun pada tahun 2021. Raihan laba bersih itu, naik tumbuh 46,9% dibandingkan laba tahun 2021.
Direktur Utama, Darmawan Junaidi mengatakan, Darmawan menjelaskan kinerja yang solid ini tak terlepas dari kondisi makroekonomi yang membaik, didukung oleh kebijakan strategis pemerintah dan regulator dalam menjaga stabilitas perekonomian.
"Sepanjang 2022, Bank Mandiri telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital sebagai bisnis yang berkelanjutan dengan menangkap peluang di seluruh sektor dan segmen potensial," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (31/1/2023).
Menurutnya, pertumbuhan laba bersih tersebut turut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif.
Baca Juga: Tren Pertumbuhan Kredit Diproyeksikan Pacu Kinerja Reksa Dana Pasar Uang
Tercatat, hingga akhir 2022, kredit secara konsolidasi perseroan mampu tumbuh positif sebesar 14,48% YoY menjadi Rp 1.202,2 triliun.
Melihat pencapaian tersebut, Bank Mandiri optimis pertumbuhan kredit di tahun 2023 mampu tumbuh di kisaran 10-12% secara YoY. Tentunya, dengan tetap menekankan sisi kualitas, yakni fokus pada sektor-sektor yang prospektif, resilient, dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.
"Selain dari perspektif sektoral, kami juga terus mengoptimalkan bisnis turunan dari ekosistem nasabah wholesale dan sektor unggulan di masing-masing wilayah," kata Darmawan.
Berkat pencapaian kredit yang impresif, total aset Bank Mandiri secara konsolidasi pun berhasil menyentuh Rp1.992,6 triliun atau tumbuh 15,5% secara tahunan. Total aset tersebut juga menjadi rekor terbesar sepanjang sejarah perseroan.
Pencapaian kredit Bank Mandiri tahun lalu pun melampaui pertumbuhan kredit secara industri sebesar 11,35% di tahun 2022 lalu. Bila dirinci berdasarkan segmennya, kredit Bank Mandiri didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp414,1 triliun, pada akhir 2022, tumbuh 11,8% dari periode tahun sebelumnya Rp 370,2 triliun.
Baca Juga: Bos BRI Ungkap 311 Ribu Nasabah Gagal Bayar Pinjaman Imbas Pandemi, Nilainya Rp12,7 Triliun
Selain itu, kredit komersial juga menorehkan kinerja positif yakni tumbuh sebesar 13% YoY menjadi Rp 196,3 triliun di akhir 2022 lalu.
"Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk UMKM," paparnya.
Salah satu komitmen ini juga diwujudkan lewat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Mandiri di tahun 2022 yang berhasil memenuhi target pemerintah sebesar Rp40 triliun kepada lebih dari 351 ribu pelaku usaha UMKM.
Penyaluran KUR Bank Mandiri pun utamanya disalurkan ke sektor produksi sebanyak 59,73% atau senilai Rp23,9 triliun.
Tren peningkatan penyaluran KUR Bank Mandiri sektor produktif tercermin dari seluruh sektor. Salah satunya di sektor pertanian yang sepanjang tahun 2022 menyumbang 29,53% dari total KUR Bank Mandiri atau senilai Rp 11,81 triliun.
Disusul sektor jasa produksi yang mencapai Rp 8,03 triliun di 2022 atau sekitar 20,07% dari total penyaluran KUR Bank Mandiri tahun 2022. Adapun, kredit UMKM Bank Mandiri berhasil tumbuh 13,3% YoY dari Rp103,5 triliun di tahun 2021 menjadi Rp 117,2 triliun pada akhir tahun 2022.