Suara.com - Pemerintah belum ada rencana untuk menurunkan harga BBM jenis Pertalite. Meskipun belakangan ini harga minyak dunia tengah turun dan kinerja rupiah yang terus menguat.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menjelaskan, walaupun harga minyak dunia sempat turun, tapi saat ini trennya tengah naik.
Dirinya memastikan akan terus memantau perkembangan harga minyak dunia sebagai salah satu formula menetapkan harga Pertalite.
"Jadi minyak dunia nggak turun juga, naik-turun naik-turun, sekarang mau naik lagi malahan. Coba lihat aja harga minyak dunia," ujarnya dalam konferensi pers yang ditulis Selasa (32/1/2023).
Baca Juga: Pertimbangkan Banyak Aspek, Penentuan Harga BBM Nonsubsidi Kewenangan Badan Usaha
Tutuka menilai, saat ini harga Pertalite masih di bawah harga keekonomiannya. Dia mengungkapkan ada selisih Rp 1.000 dalam harga Pertalite yang diberikan ke masyarakat yang sebesar Rp 10.000/liter
Artinya, harga keekonomian Pertalite ditaksir sebesar Rp 11.000/liter. "Jadi harga keekonomian masih lebih tinggi sekitar Rp 1.000 jadi kita nggak mengubah harga Pertalite yang disubsidi tadi," kata dia.
Namun demikian, tutuka tidak menutup kemungkinan ankan menurunkan harga Pertalite, jika memang dalam evaluasi harga minyak dunia terus turun.
"Kita akan evaluasi memang harga minyak turun betul. Kalau kami lihat harga minyak itu turun naik lagi sekarang. Jadi kita belum ubah karena kondisinya memang belum, masih di atas harga Pertalite saat ini," pungkas dia.