Suara.com - Bos Goldman Sachs, David Solomon harus menerima gajinya dipotong 30 persen karena performa perusahaan yang kian buruk. Meski gajinya dipangkas, ia masih mengantongi US$25 juta setara dengan Rp374 miliar pada tahun lalu.
Raksasa perbankan investasi tersebut mengatakan bahwa Solomon menerima USD25 juta sebagai kompensasi sepanjang tahun lalu. Meskipun itu masih merupakan jumlah uang yang sangat besar.
Mnegutip CNN, Senin (30/1/2023) gaji tahunan Soloman sebesar US$2 juta tidak berubah. Tetapi perusahaan mengatakan bahwa kompensasinya turun.
Kinerja perusahaan sepanjang tahun lalu memang memburuk dibandingkan tahun sebelumnya. Saham Goldman Sachs (GS) juga turun lebih dari 10% pada tahun 2022, meskipun penurunan itu tidak sebesar yang dialami oleh saingannya Morgan Stanley (MS), JPMorgan Chase (JPM) dan Bank of America (BAC) .
Baca Juga: Gaji Pantarlih Pemilu 2024 Berapa? Segini Besaran Honor dan Tugasnya
Perusahaan melaporkan penurunan pendapatan 16% pada kuartal keempat dan penurunan laba 66% awal bulan ini, terutama karena kurangnya aktivitas merger dan penawaran umum perdana.
Nyatanya, pendapatan Goldman Sachs meleset dari perkiraan konsensus Wall Street dengan margin terbesar sejak kuartal ketiga 2011. Solomon mengatakan dalam rilis pendapatan perusahaan bahwa perusahaan menghadapi latar belakang ekonomi yang menantang.
Goldman Sachs mengalami waktu yang sangat sulit untuk mencoba bercabang di luar bisnis perbankan investasi tradisionalnya. Bisnis perusahaan yang berfokus pada konsumen telah merugi dan Goldman Sachs menarik kembali beberapa upayanya untuk menjangkau pelanggan perbankan rata-rata sebagai hasilnya.