IHSG Tiba-tiba Terbang Tinggi Jelang Akhir Pekan, Saham BBCA, TLKM dan GGRM Jadi Pilihan

Jum'at, 27 Januari 2023 | 09:24 WIB
IHSG Tiba-tiba Terbang Tinggi Jelang Akhir Pekan, Saham BBCA, TLKM dan GGRM Jadi Pilihan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan menjelang akhir pekan ini kembali dibuka menguat ke level 6.891 dari penutupan sebelumnya di level 6.864.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan menjelang akhir pekan ini kembali dibuka menguat ke level 6.891 dari penutupan sebelumnya di level 6.864.

Mengutip data RTI, Jumat (27/1/2023) IHSG berhasil dibuka naik 26,4 basis poin atau terapresiasi 0,39 persen hingga terbang ke level 6.891.

Hingga pukul 09:02 Wib laju IHSG terus merangkak naik hingga ke posisi 6.916 atau telah mengalami penguatan sebesar 0,76 persen.

Sementara itu indeks LQ45 juga dibuka menguat ke zona hijau, pada awal perdagangan indeks ini naik 5,4 basis poin atau terapresiasi 0,63 persen ke posisi 947.

Pada level tersebut IHSG telah ditransaksikan sebanyak 609 juta lembar saham ditransaksikan dengan nilai mencapai Rp546 miliar dan volume transaksi mencapai 48 ribu kali.

Sebanyak 238 saham berhasil menguat, 91 saham bergerak melemah dan 210 saham bergerak stagnan.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menilai IHSG berpotensi bergerak datar (sideways) selama beberapa waktu ke depan.

"Jika IHSG belum mampu ditutup di atas resisten level terdekatnya, maka dalam beberapa waktu mendatang IHSG akan cenderung bergerak sideways," ujar William dalam riset hariannya.

Menurutnya, akhir pekan ini pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya. Kondisi itu terjadi jelang rilis kinerja 2022 beberapa emiten yang akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.

Baca Juga: Meski IHSG Berpeluang Terkoreksi, Sejumlah Saham Tetap Bikin Cuan di Akhir Pekan

Namun sentimen dari masih tercatatnya capital outflow secara year-to-date tetap perlu diwaspadai," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI