Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan sebanyak 9 BUMN masih mendapatkan rapor merah dari 41 BUMN yang ada saat ini.
Rapor merah tersebut diberikan karena ke-9 BUMN tersebut, kinerjanya masih merugi.
Menurut Erick, adanya transformasi BUMN seharusnya bisa mendorong konsolidasi, laba, pendapatan usaha, ekuitas, dan aset BUMN mengalami perbaikan secara tahunan.
"Dari 41 BUMN yang (rapot) merah 9, sisanya untung," kata Erick Thohir dikutip Selasa (24/1/2023).
Baca Juga: Jalan Tol Trans Sumatera Sambung Aceh Hingga Lampung, Erick Thohir: Kita Sambungkan Sumatera
Berdasarkan laporan Kementerian BUMN, kinerja BUMN pada kuartal III 2022 tumbuh positif, walau dalam tekanan pada masa pandemi Covid-19.
Secara konsolidasi, laba, pendapatan usaha, ekuitas, aset, dan tingkat utang dibandingkan investasi tertanam mengalami perbaikan secara tahunan.
"Stigma BUMN tukang ngutang juga kita patahkan. Berbagai terobosan, konsolidasi, perbaikan sistem menjadi kunci dan bekal transformasi yang berkelanjutan," ujar Erick Thhir.
Laba konsolidasi BUMN pada kuartal III 2022 mencapai Rp155 triliun.
Jumlah tersebut naik 155,1 persen dibandingkan periode yang sama 2021, yakni Rp61 triliun.
Baca Juga: Erick Thohir Sebut Kasus Jiwasraya Hanya Awal, Semua Keuangan BUMN Akan Diaudit
Untuk pendapatan usaha menjadi Rp2.091 triliun. Nilai tersebut naik 29,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp1.613 triliun.
Sementara, total ekuitas naik 26,6 persen atau menjadi Rp3.211 triliun pada awal semester II tahun lalu.
Sebelumnya, ekuitas BUMN tercatat pada angka Rp2.537 triliun pada kuartal III 2021.
BUMN juga mencatat kenaikan aset pada kuartal III 2022 menjadi Rp9.559 triliun atau naik 9 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2021 yaitu Rp8.767 triliun.
Adapun tingkat utang dibandingkan investasi tertanam BUMN turun 4,6 persen menjadi 34 persen.
Padahal, tingkat utang perseroan pada 2020 lalu tercatat berada di level 38,6 persen.
Secara konsolidasi, kontribusi BUMN kepada negara juga mengalami kenaikan. Pada kuartal III 2022, nilai kontribusinya mencapai Rp1.198 triliun atau naik Rp68 triliun.