Suara.com - Perum Perhutani mengajak masyarakat untuk bisa melihat pengelolaan hutan milik negara di dunia maya seperti metaverse. Ajakan ini setelah perusahaan mengadakan Perhutani Virtual Forest hadir dalam kegiatan Indonesia Metaverse Show 2023
Dalam ajang itu, Perhutani kawasan hutan secara virtual yang bisa di akses menggunakan perangkat AR/VR. Kehadiran virtual forest dapat menciptakan pengalaman realistik layaknya mengunjungi hutan di dunia nyata.
Direktur SDM, Umum dan IT Perum Perhutani, M Denny Ermansyah mengatakan, bergabungnya Perum Perhutani dalam MetaNesia sejalan dengan program strategis Perhutani terkait pengembangan ekosistem digitalisasi.
Melalui MetaNesia, Perhutani berharap tercipta peluang baru untuk memasarkan produk-produk Perhutani.
Baca Juga: UU Cipta Kerja: Penyelesaian Kawasan Hutan Tak Ada Pidana, Tapi Izin Dicabut
"Metaverse saat ini sudah memasuki dunia bisnis , maka dari itu kami meluncurkan Perhutani Virtual Forest. Perhutani Virtual Forest ini merupakan salah satu upaya kami dalam mempromosikan produk Perhutani melalui dunia metaverse," ujar Denny di Jakarta, Jumat (20/1/2023).
Pada event Indonesia Metaverse Show 2023, Perhutani turut berpartisipasi dengan mendirikan booth pameran yang menampilkan VR experience dengan mengunjungi booth Perhutani di mall virtual metanesia, lalu menikmati program wellness tourism di salah satu lokasi wisata Perhutani yaitu ranca upas secara virtual melalui video 360° dimana para pengunjung bisa merasakan suasana menginap di bobocabin, berendam di onsen, melakukan yoga di alam terbuka dan memberi makan rusa.
Selain itu juga berpartisipasi dalam program pohon asuh, dimana pengunjung bisa mengadopsi pohon dengan melakukan pembayaran non tunai dan akan memperoleh sertifikat adopsi pohon yang di-NFT-kan.
Indonesia Metaverse Show 2023 merupakan wadah bagi Forum Digital Indonesia (Fordigi) untuk menyampaikan informasi terkini yang berkaitan dengan AI, blockchain, metaverse guna mendukung inovasi BUMN.
Indonesia Metaverse Show 2023 diharapkan mampu untuk mengembangkan strategi adopsi teknologi yang efektif di lingkungan BUMN serta mewujudkan Satu Data BUMN untuk mendukung pengelolaan BUMN yang efektif.
Baca Juga: Kepastian Investasi Sektor Perkebunan Masih Belum Jelas, Perppu Cipta Kerja Belum Cukup?