Suara.com - Laju inflasi negara Jepang menembus level tertingginya selama 41 tahun terakhir, dan membuat harga-harga kebutuhan dasar di negara Sakura tersebut melonjak sangat tinggi.
Kondisi ini dipicu karena para pelaku bisnis di Jepang mengalihkan peningkatan biaya kepada para konsumen.
Seperti dilansir BBC News, Jumat (20/1/2023), indeks harga konsumen meningkat 4 persen year-on-year pada Desember 2022, dua kali lipat dari target Bank of Japan (BOJ).
Tingginya inflasi memberikan tekanan terhadap BOJ untuk meningkatkan suku bunga dalam upaya mengerem peningkatan biaya hidup. Pekan ini BOJ mengagetkan para investor dengan mengumumkan akan berupaya untuk menjaga suku bunga nol persen meski terjadi lonjakan harga makanan dan bahan bakar.
Baca Juga: Stafsus Menkeu Ungkap Alasan Ekonomi Indonesia Tembus 5 Persen Tahun 2023
Angka inflasi Jepang telah meningkat sembilan bulan beruntun, terus berada di atas target BOJ inflasi 2 persen.
Meski demikian, angka inflasi Jepang masih merupakan salah satu yang terendah di dunia. Angka inflasi Amerika Serikat mencapai 6,5 persen bulan lalu, sedangkan inflasi zona euro dan Inggris masing-masing mencapai 9,2 persen dan 10,5 persen.