Suara.com - Tukang becak di Surabaya berhasil menguras dana tabungan nasabah sebesar Rp 345 juta. Caranya hanya dengan mengelabui salah satu teller di salah satu kantor cabang BCA.
Tukang becak yang bernama Setu ini melancarkan aksi menipunya pada Jumat (5/8/2022) sekitar pukul 12.00 WIB. Bermodalkan peci dan pakaian, dia menggasak dana nasabah milik Muin Zachry.
Setu seakan-akan menjadi Muin Zachry dan memanfaatkan momen pandemi dengan menggunakan masker untuk menyembunyikan wajah. Aksi bejat Setu diketahui usai adanya kesaksian teller Bank BCA Surabaya, Maharani Istono Putri saat memberi keterangan sebagai saksi dalam sidang di PN Surabaya, Selasa (17/1/2023).
Dalam keteranganya, Putri menilai sosok Setu hampir menyerupai nasabah Muin, ditambah dengan bukti nomor pin dan KTP yang dibawa Setu.
Baca Juga: Bos Perbankan Janji Nurut Titah Jokowi Soal Hilirisasi Industri
"Dia membawa buku tabungan, tahu nomor PIN dan KTP asli korban," kata Putri.
Selanjutnya, Putri menceritakan, dirinya sempat menanyakan ke Setu kenapa hanya sendirian datang ke bank, karena Setu akan membawa uang yang begitu besar.
Namun dengan santai Setu menjawab, bahwa dia ditemani anaknya yang tengah menunggu di mobil.
"Saat tengah kejadian, bank tempat saya bekerja sedang sepi. Sebab, berbarengan dengan waktu salat Jumat," kata Putri.
Meski demikian, Putri membela bahwa dia telah melakukan sesuai prosedur penarikan uang. Bahkan, tanda tangan Setu mirip sekali dengan milik Muin, sehingga hal ini yang membuat dia percaya.
Baca Juga: Tahun Resesi, Sri Mulyani Minta Para Bankir Jaga Industri Perbankan
Akan tetapi, Putri juga mengakui tidak melakukan double cross check terkait pemilik nasabah.
"Saya menganggap pemiliknya sendiri yang ambil. Ini berbeda dengan ketika yang mengambil orang lain (pakai surat kuasa)," jelas.
Namun dalam sidang, diketahui aksi Setu tidak sendirian. Dirinya malah disuruh oleh pihak lain yang telah mencuri semua data Muin yaitu Mohammad Thoha.
Thoha ini merupakan penghuni kos yang dimiliki oleh Muin. Dia mencuri data diri, ketika Muin tengah melakukan Sholat Jumat. Setelah mendapat data diri, Thoha lantas mencari orang memiliki raut wajah serupa dengan Muin. Bertemulah Thoha dengan Setu tukang becak yang tengah mangkal di pinggir jalan.
Keduanya berbincang singkat mengenai aksi yang akan dilakukan. Kemudian, akhirnya keduanya setuju dan melancarkan aksi yang berhasil tersebut.
Dalam pernyataannya di sidang, Thoha mengakui semua pengakuan Putri yang diungkapkan.
"Benar, Pak (pernyataan Putri)," bilang Thoha.