Suara.com - Sektor properti menyatakan optimismenya menyambut 2023. Berkaca pada pengalaman 2022, aktivitas pencarian properti sangat tinggi hingga akhir tahun, yang mana generasi Z mendominasi pencarian rumah.
"Secara makro ekonomi, pertumbuhan menguat pada 2022. Tren pencarian properti didominasi oleh gen Z (kelahiran 1995-2012) sebesar 32,4%, yang disusul oleh gen X (kelahiran 1965-1980) sebanyak 25%, dan milenial (kelahiran 1981-1996) sebanyak 24%," ujar Chief Executif Officer of 99 Group Indonesia, Wasudewan dalam bincang-bincang “Optimisme Sektor Properti untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi”, di Pullman Thamrin CBD, Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Berdasarkan data yang didapat 99 Group Indonesia, kontribusi sektor real estate pada Q1-Q3 adalah 2,5% atau Rp364 triliun. Adapun wilayah yang paling banyak dicari konsumen dalam berburu properti adalah Banten, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Bandung, dan Jakarta Utara.
"Pada usia 18-24 tahun, generasi muda mulai mencari properti, yang diikuti usia 25-34 tahun. Sebanyak 80% dari mereka biasanya menyulai properti dalam bentuk rumah, sementara dalam bentuk apartemen hanya 4,5% sajak" tambah Wasudewan.
Baca Juga: Sektor Properti Makin Menjanjikan Saat Ancaman Resesi 2023, Pemerintah intervensi
Konsumen pencari rumah ini lebih suka melakukan pembayaran dalam bentuk KPR/KPA, yaitu 85,7%, cicilan 9,9%, dan cash keras sebanyak 4,4%.
Fakta-fakta tersebut di atas, menurut Wasudewan, membuat pihaknya optimistis bahwa sektor properti tahun ini akan melanjutkan kesuksesaan tahun sebelumnya. hal ini juga disetujui oleh Agus Fadjar Setiawan, Deputi Direktur Departemen Kebijaksanaan Makroprudential Bank Indonesia (BI).
"Pada 2023-2024, pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih bisa berkembang, salah satunya dari sektor properti. Mengapa BI mendukung sektor ini?
"Sektor properti sangat strategis, serapan tenaga kerjanya juga sangat tinggi, yaitu 30 juta lebih," ujarnya.
Baca Juga: APLN Yakin Sektor Properti Punya Pengaruh Kuat pada Pertumbuhan Ekonomi