Suara.com - Harga emas dunia yang terus mencatatkan reli sejak awal tahun ini diprediksi akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Lantas apakah harga emas bisa menembus level Rp2 juta/gram?
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan reli tahun baru dalam harga emas tampaknya belum kehabisan tenaga, dengan logam kuning melayang di bawah level tertinggi delapan bulan pada hari Rabu.
"Ekspektasi Fed yang kurang hawkish dan potensi resesi mendorong kenaikan kuat emas selama dua minggu terakhir," kata Ibrahim dalam analisanya dikutip Kamis (19/1/2023).
Menurut dia para pedagang sekarang menunggu lebih banyak sinyal untuk mengkonfirmasi tren ini, termasuk soal sikap The Fed yang paling ditunggu.
Baca Juga: Harga Jual Emas di Indonesia Naik Jadi Rp1,042 Juta Per Gram
Rentetan pembacaan ekonomi AS juga diatur untuk menjelaskan lebih lanjut tentang bagaimana kinerja ekonomi terbesar dunia hingga Desember, dimulai dengan inflasi indeks harga produsen, penjualan ritel, dan data produksi industri yang akan dirilis pada hari Rabu.
"Kelemahan dalam dolar, ditambah dengan meningkatnya kekhawatiran akan resesi tahun ini membuat emas naik tajam ke level tertinggi lebih dari delapan bulan minggu lalu. Logam kuning sekarang diperdagangkan sekitar $160 di bawah rekor tertinggi, di tengah meningkatnya taruhan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga lebih lambat tahun ini.“ kata President and Founder at Astronacci Aviatio Gema Merdeka Goeyardi dalam cacatan hariannya .
Dolar mendapatkan kembali kekuatan terhadap sekeranjang mata uang minggu ini, pulih dari level terendah lebih dari tujuh bulan. Tapi keuntungan dalam greenback terbatas karena pasar juga menunggu pertemuan kebijakan Bank Jepang di kemudian hari.
"Kekuatan makro yang pernah membatasi emas sekarang memperkuatnya," kata Gema. "Pertumbuhan global menunjukkan tanda-tanda daya apung, ketidakpastian makro dan inflasi berkurang, dan emas dengan cepat menanjak keatas " ungkapnya.
Baca Juga: Harga Emas Terbang ke Level Tertingginya Dalam 8 Bulan Terakhir