Suara.com - Masuknya dua menteri dari kabinet Jokowi ke dalam bursa Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI secara tidak langsung memperlihatkan kode dari Presiden Jokowi dalam komitmennya reformasi indusk sepakbola Indonesia itu.
Sebagaimana disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD pasca Peristiwa Kanjuruhan beberapa saat lalu, Presiden Jokowi dan pemerintah menegaskan komitmen dalam melakukan transformasi PSSI bersama FIFA.
"Dalam proses ini pemerintah tidak akan ikut intervensi ke masalah pengaturan persepakbolaan karena itu sudah ada FIFA, tetapi FIFA sudah berkomitmen bersepakat dengan pemerintah untuk bersama-sama pemerintah melakukan transformasi PSSI," kata Mahfud usai melaporkan hasil investigasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Jumat (14/10/2022) lalu.
Meski ia menjelaskan bahwa Jokowi tidak akan mengintervensi FIFA dalam melakukan transformasi PSSI. Namun, sejumlah kalangan menyebut, Jokowi sangat dibutuhkan agar transformasi PSSI bisa berjalan sukses.
Baca Juga: Viral Jokowi Disebut Firaun, Gibran: Sudah Minta Maaf Ya Sudah
Ia menambahkan, Jokowi juga akan membenahi standar stadion di Indonesia hingga berbagai faktor di sepakbola dalam negeri.
Namun demikian, Mahfud juga menyinggung aturan FIFA dan aturan lainnya dan menegaskan pemerintah akan mengikuti sepenuhnya.
Sebagaimana diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir secara resmi mengajukan diri sebagai calon Ketua PSSI untuk periode 2023-2027.
Selain Erick, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali juga maju sebagai calon wakil Ketua PSSI untuk periode yang sama.
Baca Juga: Raffi Ahmad Masuk Daftar Bakal Calon Anggota Komite Eksekutif PSSI, Begini Komentar Netizen