Profil Tamasia: Startup 'Paksa' Investor Jual Emas Usai Perusahaan Ganti Model Bisnis

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 18 Januari 2023 | 16:19 WIB
Profil Tamasia: Startup 'Paksa' Investor Jual Emas Usai Perusahaan Ganti Model Bisnis
Tangkapan layar keluhan netizen Twitter mengenai Tamasia (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aplikasi jual-beli emas Tamasia ramai diperbincangkan warganet. Di Twitter, para pengguna mengeluhkan profil Tamasia yang sudah tak bisa diakses sejak awal tahun. Bukan itu saja, sistem dalam aplikasi ini meminta para pengguna untuk melakukan penjualan emas paling lambat 15 Februari 2023. 

Bukan itu saja, pengguna bahkan merugi dalam penjualan emasnya. Akun @adrsbg mengunggah cuitan di Twitter bahwa harga jual emas pada 16 Januari 2023 hanya Rp800.000 per gram, sementara harga belinya Rp880.088 per gram. Harga ini jauh di bawah emas Antam yang harga jual dan belinya di atas Rp1 juta. 

Perusahaan beralasan mereka juga akan mengubah model bisnis menjadi pembelian logam mulia atau tamagold atau emas fisik melalui media online yang akan sampai di tangan pelanggan setelah proses pembelian terjadi. 

Saat Suara melakukan pengecekan pada website resmi perusahaan Tamasia.co.id Rabu (18/01/2023), website tersebut tidak bisa diakses. Namun, berdasarkan akun Linkedin perusahaan, diketahui profil Tamasia merupakan platform emas fisik terbesar di Indonesia. Aplikasi ini bernaung di bawah PT Tamasia Global Sharia. 

Baca Juga: KPK Bakal Tersangkakan Lagi Direktur PT Loco Montrado Terkait Dugaan Korupsi Antam Rugikan Negara Rp 100 M

Tamasia didirikan pada 19 Mei 2017 dengan mengedepankan prinsip profesionalisme, transparansi, dan kepercayaan. Perusahaan juga menyebut diri mereka memiliki budaya yang menyenangkan, kolaboratif, dan terbuka.

Sayangnya data perusahaan tak ditemukan dalam situs Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti. Faktor ini bisa menjadi lampu merah pagi para calon investor yang ingin menggunakan jasa perusahaan untuk berinvestasi. 

Di samping itu, Tamasia juga memiliki layanan proses cetak emas digital menjadi batangan. Tarifnya Rp300.000 per gram. Biaya ini sangat mahal dibandingkan dengan jenis emas yang lain.

Melansir situs Pegadaian, cetak emas UBS hanya dibanderol Rp80.000 per gram dan Antam hanya Rp120.000 per gram. 

Investasi emas memang menjadi favorit banyak kalangan lantaran harga emas yang cenderung naik dan lebih tahan terhadap resesi. Investasi emas juga lebih mudah diuangkan jika dibandingkan dengan pembelian properti atau saham.

Baca Juga: KPK Tetapkan Petinggi Antam, Dodi Martimbang Jadi Tersangka, Rugikan Negara Rp100 M

Kemudahan lain sejak era digital, beberapa perusahaan bahkan menyediakan layanan investasi secara daring dengan modal minim mulai Rp50.000-an saja. Hal ini tentu berbeda dengan pembelian emas batangan yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah per gram. 

Dengan segala kemudahan ini, tak heran jika emas menjadi instrumen investasi favorit. Hanya saja calon investor perlu jeli dalam memilih penyedia layanan investasinya. Jangan sampai terjebak kasus-kasus penipuan atau investasi bodong. Berhati-hati pula dengan perusahaan yang tiba-tiba bisa tutup seperti Tamasia. 

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI