Suara.com - Rekrutmen Bersama BUMN dinodai dengan praktik curang para pelamarnya. Para pelamar tertangkap menggunakan joki dalam rangkaian proses seleksi rekrutmen tersebut.
Namun, aksi curang ini akhirnya ketahuan oleh sistem canggih yang digunakan selama proses rekrutmen. Sistem itu dinamakan, sistem proctoring atau pengawasan.
Sistem ini bisa mendeteksi aktivitas kecurangan yang dilakukan peserta saat mengerjakan tes RBB secara daring.
"Semisal di layar ada dua orang, melakukan tangkapan layar, menggunakan multi-tab, hingga gerak-gerik mencurigakan semuanya terdeteksi oleh sistem," ujar Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata di Jakarta yang dikutip, Rabu (18/1/2023).
Baca Juga: 39 Pelamar Tertangkap Pakai Joki dalam Rekrutmen Bersama BUMN
Berkat sistem itu, Tedy telah mengidentifikasi 39 pelamar yang terbukti curang dan memakai joki dalam proses rekrutmen tersebut.
"Dan otomatis seluruhnya gugur, dan bukan hanya digugurkan namun juga kami blacklist agar ke depannya tidak dapat mengikuti seluruh program lainnya yang dilakukan Kementerian BUMN dan BUMN," kata Tedi.
Sementara, Ketua Umum Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Alexandra Askandar menekankan bahwa FHCI terus melakukan pengawalan dalam proses RBB agar tetap transparan, handal dan profesional.
Dia meyakini, saat ini sistem RBB reliable dan secure, tidak ada gangguan dari aspek security ataupun pihak-pihak yang dapat melakukan peretasan ke dalam sistem.
"Kami akan berusaha melakukan pengawalan terbaik, karena bagi kami RBB ini bukan hanya rekrutmen belaka, melainkan proses untuk mencetak para pemimpin masa depan," pungkas dia.
Baca Juga: Sadis! Erick Thohir Langsung Blacklist Pelamar yang Gunakan Joki dalam Rekrutmen Bersama BUMN